Pendidikan

FPIK IPB University Gelar EMBRIO Bahas Perikanan Berkelanjutan

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menyelenggarakan Enhancing Marine Biodiversity Research in Indonesia (EMBRIO) Talk series, Rabu (17/11/2021). Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong para ilmuwan, akademisi, dan peminat ilmu kelautan untuk lebih peduli tentang perikanan dan ilmu pengetahuan kelautan.

Turut hadir sebagai narasumber, Dr Sonja Kleinertz yang merupakan pengajar jangka Panjang Deutscher Akademischer Austausch Dienst (DAAD) dan adjunct professor di FPIK IPB University. Sebelum mengajar akuakultur dan budidaya perikanan, Dr Sonja aktif dalam aktivitas publikasi di University of Rostock, Jerman.

Dalam kesempatan ini, Dr Sonja menyebutkan bahwa parasit sangat memengaruhi kesehatan hewan yang dikonsumsi baik hewan laut maupun di darat. Di sisi lain, ekosistem tropis berada di bawah pengaruh aktivitas manusia yang tinggi, terutama dalam hal polusi dan degradasi lingkungan. Hal ini menyebabkan manusia dan hewan di lautan saling memberikan pengaruh.

Baca juga  FPIK IPB University dan Umrah Kerjasama Gelar Sharing Session Bahas SENA

“Ekosistem pesisir dan sumber daya perikanan yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan populasi manusia yang terus bertambah. Dengan demikian, kontrol kesehatan ikan dan pemantauan lingkungan sangat diperlukan untuk menjaga kualitas ikan (daging) dan kesehatan lingkungan,” ujar Dr Sonja.

Lebih lanjut, Dr Sonja memaparkan bahwa parasit dari hewan laut berpotensi memberi dampak negatif bagi manusia. Tidak hanya itu, hewan laut yang terinfeksi parasit akan mengalami penurunan bobot tubuh, perlambatan kemampuan reproduksi, penurunan kemampuan renang, serta penurunan kesehatan.

“Dampak negatif tersebut akan dirasakan juga oleh masyarakat karena mengancam ketersediaan pangan,” katanya.

Dr Sonja juga menjelaskan, parasit yang menginfeksi ikan dapat berpindah ke tubuh manusia dan menjadikan manusia sebagai inang berikutnya.  Namun demikian, kata Dr Sonja, keberadaan dari parasit sebenarnya memiliki peran dalam budidaya perikanan. Dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, parasit dapat bermanfaat untuk stock assessment, migrasi, indicator biologis, studi korelasi, serta pengembangan manajemen budidaya ikan secara keseluruhan.

Baca juga  Dedie Rachim Harapkan Festival Pelajar Jadi Wadah Adu Prestasi

Di akhir sesi, Dr Sonja menekankan bahwa tujuan dari program perikanan berkelanjutan adalah mengomunikasikan kepada manajemen perikanan supaya perikanan dapat dinilai dan diatur untuk mencapai tujuan ekonomi, sosial dan biologis. Dengan demikian, interdisipliner tidak hanya bagus untuk dimiliki tetapi penting untuk mendukung pengelolaan yang beragam baik perikanan, budidaya, maupun pesisir.

“Pendekatan interdisipliner akan sangat membantu proses manajemen budidaya perikanan serta pengembangan sistem pemantauan kesehatan hewan laut untuk mendukung pengelolaan perikanan dan ekosistem yang terus ke arah yang lebih baik,” pungkas Dr Sonja. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top