Flyover Dibuka, Akses Ditutup: Pedagang Pasar Tenjo Keluhkan Sepinya Pembeli
BOGOR-KITA.com, TENJO — Pengoperasian flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) Tenjo yang dibangun untuk mengurai kemacetan justru menimbulkan persoalan baru bagi para pedagang di Pasar Tenjo, Kabupaten Bogor. Sejak akses jalan di bawah flyover ditutup dan arus kendaraan dialihkan, aktivitas jual beli di pasar rakyat tersebut merosot tajam.
Para pedagang mengaku kehilangan banyak pembeli karena pengunjung harus memutar lebih jauh untuk mencapai pasar. Kondisi itu membuat pasar tradisional yang sebelumnya ramai kini tampak lengang.
“Sekarang jualan di pasar sepi. Jauh beda dengan sebelum ada flyover. Kalau begini terus, pedagang bisa rugi dan bangkrut,” kata Nde, seorang pedagang Pasar Tenjo, Jumat (28/11/2025).
Sebelum proyek infrastruktur itu rampung, akses menuju Pasar Tenjo dapat ditempuh langsung dari berbagai arah. Namun, setelah flyover dan JPO dioperasikan, beberapa jalur ditutup sehingga menyulitkan warga untuk masuk ke kawasan pasar.
“Jalan di bawah flyover yang biasanya dipakai menuju pasar juga ditutup. Akses makin sulit, jadi banyak pedagang memilih keluar pasar,” ujarnya.
Pengelola Pasar Tenjo dari Perumda Pasar Tohaga mengakui penurunan aktivitas perdagangan terjadi sejak perubahan rekayasa lalu lintas diberlakukan. Menurut Supriatna, staf pengelola Pasar Tenjo, hambatan akses tidak hanya dirasakan pembeli, tetapi juga pemasok barang.
“Mobil pemasok dan pedagang lintas pasar tidak bisa melewati flyover. Sementara jalan di bawah ditutup, jadi pembeli malas memutar jauh,” ucapnya.
Selain persoalan akses, keberadaan pedagang kaki lima yang memenuhi area sekitar jembatan dan jalur menuju pasar turut diperhatikan karena dinilai dapat mengalihkan arus pengunjung dari pasar utama.
“Seharusnya nasib pedagang Pasar Tenjo ikut dipikirkan agar aktivitas pasar tetap hidup. Kalau dibiarkan, pedagang yang di dalam pasar akan semakin dirugikan,” kata Supriatna. [] Fahry
