Kota Bogor

Festival pencak Silat Tradisi Warisan Leluhur

Pendekar pencak silat yang berasal dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dari 47 perguruan silat, termasuk silat Cimande dan Jampang unjuk gigi di Mall Botani
Square, Kota Bogor, Jumat (19/5/2017) dalam festival pencak silat tradisi yang berlangsung tanggal 19 hingga 21 Mei 2017.
Acara tersebut dibuka oleh Asisten Pemerintahan Setda Kota Bogor Hanafi mewakili Wali Kota Bogor Bima Arya.

Turut hadir Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor
Shahlan Rasyidi dan Ketua Umum PB Padepokan Sangsaka Buana Indonesia H. Jatnika Nagga Mihardja.

Hanafi menilai, pencak silat merupakan aset budaya bangsa, karena pencak silat adalah olahraga bela diri yang lahir murni di bumi nusantara. Pencak silat telah menjadi salah satu alat pemersatu bangsa, bahkan telah mengharumkan nama bangsa dan menjadi indentitas
bangsa.

Baca juga  44 Karyawan PT Goodyear Kena PHK Ngadu ke DPRD

“Pencak silat tidak hanya dikenal baik di lingkup nasional, tetapi juga sudah dikenal dunia. Dilingkup Asia Tenggara, pengakuan akan eksistensi pencak silat tergambar dari masuknya pencak silat sebagai salah satu olahraga yang dipertandingkan di pesta
olahraga negara-negara Asia Tenggara, yaitu SEA GAMES sejak tahun 1987,” kata Hanafi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kata Hanafi, tentu saja mengapresiasi kegiatan festival pencak silat tradisi
dan kegiatan ini terus dilakukan dari tahun ketahun dalam rangka mempromosikan pencak silat ditengah masyarakat sekaligus menemukan bakat-bakat baru pencak silat.

Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat, H. M. Helmi Sutikno menyampaikan, festival pencak silat tradisi ini digelar dalam rangka uji coba Pekan Olahraha Daerah (PORDA) yang akan segera diselenggarakan.

Baca juga  Kota Bogor Hidupkan Kembali Tradisi Mendongeng

“Festival pencak silat ini juga
dimaksudkan untuk mempromosikan tradisi warisan leluhur kepada khalayak luas. Tradisi pencak silat penting dijaga untuk menghormati warisan budaya, karena kalau
bukan kita, siapa lagi, masyarakat harus mencintai budaya sendiri. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top