Empat Kebijakan Ini Jadi Ikhtiar Pemkot Bogor Kendalikan Kasus Covid-19
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Pendopo VI, Baranangsiang Indah, Rabu (23/6/2021).
Rapat yang dipimpin langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya ini membahas langkah-langkah penanganan Covid-19.
Wali Kota Bogor menerangkan, langkah pertama yang dilakukan yakni meminta semua rumah sakit menambah kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi minimal 30 persen. Beberapa rumah sakit sudah bergerak menambah kapasitas, namun masih ada rumah sakit lain yang belum dan ini harus terus dimonitor.
Kedua, lanjut Bima Arya, Pemkot Bogor sedang proses menambah pusat isolasi. Saat ini sudah ada di BKPP Ciawi dan kabar baik pula di BNN Lido bisa kembali menjadi tempat isolasi. Namun diakuinya ini tetap belum cukup, sehingga perlu menambah tempat isolasi lagi di wilayah agar warga yang isolasi mandiri di rumah tetap diperhatikan.
“Kalau pusat isolasi sudah banyak, nantinya orang tanpa gejala akan dibawa ke pusat isolasi agar di rumah sakit difokuskan saja untuk gejala sedang dan berat, yang tanpa gejala diarahkan di pusat isolasi, sementara gejala ringan bisa isolasi di rumah,” katanya.
“Karena kalau semua diarahkan ke rumah sakit tanpa kita pilah-pilah kondisinya rumah sakit akan kebobolan,” jelasnya.
Bima Arya pun meminta puskesmas memastikan stok suplai obat-obatan dan vitamin yang diperlukan mencukupi, RT RW dan lurah berkoordinasi membantu distribusi logistik bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri. Dan terakhir ia menegaskan kepada camat, lurah untuk mengawasi warga dari luar kota.
“Warga Kota Bogor yang dari luar kota wajib tes swab antigen. Diumumkan, dibuat edaran agar semua yang keluar kota dan kembali, melapor ke RT RW, tes antigen dan isolasi di rumah selama lima hari,” tandasnya. [] Hari