BOGOR-KITA.com – Biaya dinas kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri yang telah dialokasikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor setiap tahunnya dinilai Wali Kota Bogor Bima Arya telalu besar. Sehingga anggaran sebesar Rp. 3 miliar itu pun dipangkas hanya tinggal menyisakan Rp. 1 miliar saja.
Dari hasil efisiensi anggaran tersebut, Wali Kota menginginkan agar dapat digunakan untuk hal lainnya yang lebih urgen dan dibutuhkan serta dapat dirasakan langsung oleh warganya.
Wali Kota mengungkapkan hal tersebut saat menggelar temu muka dan dialog dengan para wartawan di Salak Tower Hotel, Jalan Salak, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu (27/9/2017), dimana kerap ada pertanyaan dari berbagai kalangan mengenai seringnya Wali Kota kunjungan kerja ke luar negeri.
Dijelaskan Bima, anggaran tersebut termasuk untuk biaya perjalanan dinas sampai pakaian dinas. Itu termasuk pula untuk perjalanan dinas ke luar negeri. Namun, katanya, perjalanan dinas ke luar negeri itu dibatasi kecuali untuk hal-hal yang dirasa prioritas dan masuk ke dalam program prioritas serta memang dibiayai oleh panitia yang mengundang dirinya.
“Setiap saya berangkat (ke luar negeri) itu pasti ditanggung semua oleh panitia. Ini dalam rangka membuat efisiensi. Apalagi setiap perjalanan ke luar negeri ada pertanggung jawaban yang diberikan,” terang Bima.
Ia kembali menegaskan, bahwa perjalanan ke luar negeri itu ia batasi dan benar-benar dipilih meskipun telah dijadwalkan sejak jauh hari.
Pada kesempatan itu, turut mendampingi Kepala Satpol PP Herri Karnadi, Kepala Dishub Rakhmawati, Kepala Dispermukim Boris Derurasman, dan Ketua TP4 Yayat Supriatna. []Admin
