BOGOR-KITA.com – Kemampuan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam optimalisasi serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan realisasi target Pendapatan Belanja Daerah (PAD) rupanya dinilai positif bagi daerah lain.
DPRD Kabupaten Bogor pun menyambangi Kota Bogor untuk silaturahmi dan belajar tentang kemampuan Pemkot Bogor mengelola keuangan daerah, dalam pertemuan di Paseban Sri Bima Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Selasa (6/8/2019).
“Tujuan utamanya silaturahmi tapi sekaligus disisipkan dengan diskusi KUA PPAS Perubahan 2019,” ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, M. Rizky.
Rizky mengatakan, berdasarkan data yang ia peroleh hingga bulan ini serapan anggaran atau realisasi di Kabupaten Bogor masih dibawah 30 persen, tepatnya 27,89 persen atau dibulatkan 28 persen. Padahal APBD di tahun ini dianggarkan sebesar Rp 6 Triliun.
“Kalah kata pimpinan dinas karena beberapa program belum lelang dan hambatan pembayaran pembelian lahan,” imbuhnya.
Tak ayal, pihaknya ingin belajar bagaimana melakukan penyerapan tepat waktu seperti yang dilakukan Pemkot Bogor. Mengingat APBD Rp 6 Triliun ini harus sudah terserap di APBD Perubahan selama enam bulan kedepan.
“Kami akan terus genjot semangat untuk percepatan serapan APBD. Dan hari ini juga kami akan langsung rapat,” tegasnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, studi banding Badan Anggaran DPRD Kabupaten Bogor untuk membahas KUA PPAS. Hal ini memang bukan hal baru pasalnya ini terkait kebijakan anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Di Kota Bogor sendiri serapan anggaran sudah cukup bagus meski PAD Kota Bogor hanya Rp 972 Miliar.
“Saya harap diskusi ini bisa sama-sama memberikan manfaat baik untuk Kabupaten Bogor juga Kota Bogor,” katanya. [] Admin/Humas Pemkot Bogor
