Pendidikan

Dosen IPB Kenalkan Alat Tangkap Bubu Lipat Bertingkat kepada Nelayan Palabuhanratu

BOGOR-KITA.com, SUKABUMI – Kegiatan pemberdayaan masyarakat nelayan Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi telah dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2025 di Stasiun Lapang Kelautan (IFMOS) FPIK IPB Cipatuguran Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Tim DOSPULKAM berasal dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang terdiri dari Dr. Zulkarnain, Prof. Ronny Irawan Wahju, Dr. Fis Furwangka, Dr. Wazir Mawardi. Mahasiswa yang terlibat berjumlah 3 orang, yaitu Anisa Fitri, Mega Rustika, Luh Cinta. Kegiatan ini juga dibantu oleh teknisi Stasiun Lapang Kelautan IPB, yaitu Syarif Budiman, S.Pi, M.Si, Arik Permana, S.Pi, M.Si., Thomas Palisu, S.Pi dan Ende Kasma, S.Pi, M.Si.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat nelayan dihadiri oleh:  juragan/nakhoda/ nelayan kapal ikan dari Desa Loji dan Palabuhanratu; Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Kabupatan Sukabumi Adi Gumbara, M.Si dan staf  Rio Sihite; Pelaksana CSR, Humas dan Keamanan PLTU 2 Jawa Barat Yovy Alkausar dan Community Development Officer Erlisa Galish; dan Staf Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi Syamsul S.Pi. Tema kegiatan program adalah implementasi inovasi teknologi alat tangkap bubu lipat bertingkat multi-spesies dan booster umpan dengan sistem koloni pelampung tunggal untuk pemanfaatan sumberdaya krustasea dan ikan demersal.

Baca juga  DKM At-Taqwa Gelar Seminar Pendidikan Anak Berbasis Masjid

Ketua Tim DOSPULKAM, Dr. Zulkarnain dalam presentasinya menyampaikan bahwa Teluk Palabuhanratu dengan variasi substrat dasar perairan yang terdiri dari pasir berlumpur (karena pengaruh aliran Sungai), karang berpasir dan karang berlumpur memiliki sumberdaya ikan demersal yang berlimpah. Sumberdaya ikan demersal tersebut diantaranya krustasea seperti rajungan, lobster dan ikan demersal lainnya (selain ikan layur), yaitu ikan kerapu, kakap, cumi-cumi, sotong, dan swanggi, namun pemanfaatannya belum optimal.

Inovasi teknologi alat tangkap yang sesuai untuk pemanfaatan sumberdaya ikan demersal tersebut adalah alat tangkap bubu lipat bertingkat multi spesies yang dapat dioperasikan pada ketiga jenis substrat dasar perairan di perairan Teluk Palabuhanratu. Selanjutnya dikatakannya juga bahwa pemberdayaan masyarakat adalah salah satu amanah dari Tridarma Perguruan Tinggi dan Departemen PSP FPIK IPB selalu siap untuk bersinerji dengan stakeholders di Palabuhanratu untuk memberikan akses informasi pengembangan IPTEKs yang telah dihasilkan oleh kampus sekaligus melaksanakan diseminasi inovasi teknologi hasil penelitian kepada masyarakat nelayan untuk dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan dan sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan.

Terdapat dua inovasi yang akan di-implementasikan dalam program pemberdayaan masyarakat bagi nelayan skala kecil, yaitu Inovasi bubu lipat bertingkat multi-spesies dan inovasi booster umpan.

Baca juga  IPB University Meraih Juara Umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-35

Inovasi bubu lipat bertingkat multi-spesies: adalah alat tangkap yang dimodifikasi  dari inovasi perangkap krendet bertingkat 2 pintu. Bubu lipat bertingkat multi-spesies berbentuk empat persegi panjang (rectangular) adalah jenis bubu lipat (collapsible pot). Bubu lipat bertingkat multi-spesies terdiri dari bagian bawah dan bagian atas. Bubu lipat bertingkat multi-spesies bagian bawah menggunakan pintu masuk (funnel) yang berbentuk slitway, sedangkan bagian atas menggunakan pintu masuk (funnel) dengan kisi-kisi plastik fiber. Bubu lipat bertingkat multi-spesies bagian atas dan bawah masing-masing memiliki 2 pintu masuk (funnel). Ukuran tinggi bagian bawah 15 cm dan bagian atas 35 cm. Ukuran panjang dan lebar  bubu lipat bertingkat multi-spesies masing-masing adalah 80 cm dan 60 cm. Total volume catchable area bubu lipat bertingkat multi-spesies ini sebesar 0,24 m kubik.  Alat tangkap ini memiliki keunggulan dalam upaya memanfaatkan sumberdaya ikan demersal, dimana perangkap bagian bawah untuk target tangkapan jenis krustasea, seperti rajungan dan lobster. Sementara perangkap bagian atas untuk target tangkapan ikan dasar seperti kakap dan kerapu. Jenis hasil tangkapan lainnya adalah keong macan dan sotong.

Baca juga  Ruang Belajar Tanpa Daun Pintu, Rehab 2013 Tidak Maksiumal

Inovasi booster umpan adalah kombinasi dari beberapa jenis umpan yang berasal dari hewan laut dan hewan darat yang mengandung protein hewani dengan asam amino esensial, seperti ikan tembang, ikan pepetek, cumi-cumi, keong macan, cacing tanah dan telur ayam yang merupakan campuran umpan yang dicacah dan larutan kental. Booster umpan dalam kondisi beku dan berat umpannya mencapai 500 – 1000 g. Booster umpan hanya mengeluarkan bau dan tidak memberi makan ikan. Booster umpan berfungsi untuk mengumpulkan krustasea dan ikan lainnya secara efektif dengan cara mendekati sumber bau karena penggunaan booster umpan kemudian mudah ditangkap oleh alat tangkap nelayan.

Selain kegiatan sosialisasi program pemberdayaan masyarakat, juga dilakukan pelatihan teknis pembuatan bubu lipat bertingkat multi-spesies, bubu masif bertingkat dan pembuatan booster umpan beku. Puncak kegiatan pemberdayaan masyarakat nelayan adalah melakukan uji coba penangkapan selama 10 trip dengan dengan 5 variasi perlakuan. Peserta yang hadir dapat belajar dan berdiskusi dengan seksama dan menanggapi bahwa inovasi ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat nelayan dalam memanfaatkan sumberdaya ikan demersal di Teluk Palabuhanratu.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top