DKPP Kota Bogor Gelar Pangan Murah dan Operasi Pasar Minyak Goreng
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, menggelar pangan dan sayuran murah serta operasi minyak goreng di halaman Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (9/3/2022).
Dalam sambutannya, Ketua PKK yang juga istri Wali Kota Bogor Yane menyampaikan, Kota Bogor mempunyai visi kota ramah keluarga. Artinya apa? Artinya segala program itu berpihak kepada keluarga.
“Kita bicara ketahanan keluarga, bagaimana keluarga-keluarga di Kota Bogor itu bertahan dalam segala hal dari sisi pendidikan, kesehatan, ekonominya dan lain ain. Dasar dari semua ketahanan keluarga itu adalah ketahanan pangan. Ketika kita berbicara cita-cita anak bangsa kita lihat dulu di meja makannya bapak ibu menyediakan apa? apa yang dimasak untuk anaknya? Ini ketahanan pangan yang berkaitan dengan masa depan bangsa,” ucap Yane.
Kalau ketahanan pangan di keluarga sudah kuat, sambung Yane, baru berbicara ketahanan keluarga dari aspek lainnya.
“Kalau ketahanan keluarga di Kota Bogor dan di kota-kota lainnya sudah maju, baru kita berbicara ketahanan nasional. Di situ kita bicara membangun bangsa ini dengan lahir batin yang sehat dan kuat,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S Rasmana menjelaskan, operasi minyak goreng, bazar pangan dan sayuran murah ini adalah hasil panen tujuh Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Bogor, yang kemarin melakukan panen serentak.
Tujuh KWT yang melakukan panen serentak tersebut yakni KWT Asri GWKP Kelurahan Bubulak, KWT Nuri Kelurahan Ciluar, KWT MBR Kelurahan Katulampa, KWT Bina Tani Kelurahan Muarasari, KWT Srikandi Kelurahan Kd.Badak, KWT Ciriwis Kelurahan Cipaku, dan KWT Sehati Kelurahan Curug.
“Ini hasil panen serentak tujuh KWT di Kota Bogor kemarin. Ini sudah kita mapping-kan ada sekitar 1.200 paket yang sudah di pack yang hari ini di bundling dengan pembelian minyak goreng. Jadi, password-nya masyarakat yang mau berbelanja minyak goreng sebelumnya harus membeli sayuran produk KWT yang harganya serba Rp5 ribu. Kenapa dilakukan itu? Karena ini bagian aspek dari pemberdayaan masyarakat. Ini produksi dari KWT yang diberdayakan dan di bandling dengan minyak goreng,” jelas Anas.
Dalam pembelian itu, kata Anas, masyarakat dianjurkan minimal membeli 1 produk KWT. Setelah itu masyarakat bisa membeli 1 atau 2 liter minyak goreng atau produk sembako lainnya.
“Maksimal pembeliannya 2 liter. Minyak gorengnya kami menyiapkan 5.880 liter. Itu supporting dari PT. Wilmar, PT.RNI dan Bulog,” katanya.
Ia menjabarkan, PT. Wilmar men-support 1800 liter minyak goreng. PT.RNI 3000 liter, dan bulog 1800 liter. Ini untuk masyarakat dengan harga penjualan sesuai dengan ketentuan pemerintah yakni Rp14 ribu per liter atau Rp28 ribu 2 liter.
“Kita ikut berkontribusi memberikan pelayanan minyak goreng terhadap masyarakat. Dari itu, lewat acara ini, diharapkan masyarakat bisa terpenuhi akan kebutuhan minyak goreng,” harapnya.
Di tempat yang sama, salah seorang warga asal Muarasari, Kota Bogor, Ririn yang sengaja datang untuk dapat membeli minyak murah mengungkapkan, baginya ini cukup membantu warga yang ingin membeli minyak goreng dengan harga terjangkau. Karena, saat ini minyak di pasaran harganya masih tinggi. Sedangkan harga yang ditetapkan pemerintah ngga ada.
“Yang dua liter itu bisa Rp35 ribu di pasar atau di warung. Di warung nyari barangnya juga susah katanya gitu,” ungkapnya. [] Ricky