Kota Bogor

Disorot Banyak Pihak, Bima Arya Bakal Pelototi Pembangunan Jalur Sepeda Jalan Sudirman

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya memberi peringatan keras kepada kontraktor pembangunan jalur sepeda di jalan Sudirman.

Sebab, pemenang lelang pembangunan jalur sepeda dan pendestrian dengan pagu sekitar Rp5 miliar itu, berdasar jadwal harusnya sudah masuk proses pengerjaan pada Selasa (16/11/2021).

“Baru start kan (pekerjaannya)?. Saya awasi terus. Kalau tidak selesai, nanti hukum yang berbicara. Itu saja,” tegas Bima kepada wartawan, usai peresmian Jalan Soeleman Kartadjumena, Selasa (16/11/2021).

Bima menjelaskan, proyek pedestrian dan jalur sepeda di Jalan Sudirman dibangun karena menuju grand transportasion.

“Kedepan orang jalan atau olahraga di pedestrian. Lalu naik bus menjadi lebih nyaman. Nanti shelter bertahap diperbaiki. Dan ingat, kualitas dari proyek tersebut harus sesuai dengan spek yang ada,” katanya.

Baca juga  Alun-alun Selesai, DPRD Kota Bogor Minta Pembangunan Masjid Agung Juga Harus Diselesaikan

Sebelumnya, proyek itu mendapatkan sorotan dari Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zaenul Mutaqin.

Menurut ZM sapaan akrabnya, proyek yang memakan anggaran Rp5 miliar ini, disoal karena baru dikerjakan akhir tahun ini. Sehingga proyek yang dilelangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor sangat riskan.

“Saya khawatir jika proyek ini tidak selesai tepat waktu. Imbasnya menjadi silpa dan beban proyek selanjutnya,” ungkap ZM.

Selain itu, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga menyoal Dinas PUPR yang berani melelangkan proyek ini, karena proyek yang tidak termasuk kedalam proyek esensial atau proyek prioritas ini terkesan dipaksakan.

“Kalau anggarannya tahun ini, lalu kenapa baru di lelangkan di bulan November, kan aneh, ini terkesan dipaksakan. Saya khawatir pekerjaan tidak selesai atau malah asal-asalan. Ingat, ini sudah masuk musim hujan dan cuaca bisa mengganggu pekerjaan proyek itu sendiri,” tegasnya.

Baca juga  KPU Kota Bogor Deklarasi Kampanye Damai  

ZM mengatakan, untuk proyek yang sudah direncanakan di awal tahun, sebaiknya proses lelang tidak dilakukan mepet di akhir tahun. Dengan adanya proyek ini, ZM pun menilai proses administrasi lelang proyek di Kota Bogor masih jauh dari kata layak.

“Untuk kasus pembangunan pedestrian dan jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, maka kontraktor harus hafal medan atau lokasi yang akan dibangun. Tempat tersebut, sangat padat aktivitasnya baik untuk kalangan usaha, perkantoran, sarana kesehatan, rumah ibadah dan pedagang kaki lima (PKL),” katanya.

Ia menambahkan, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum proyek tersebut dikerjakan.

“Jadi, sebelum proyek dikerjakan harusnya itu disosialisasikan dulu kepada mereka. Nah, itu juga memerlukan waktu sehingga setelah itu dilakukan (sosialisasi, red), maka bisa langsung dikerjakan,” pungkasnya. [] Ricky

Baca juga  Muspika Bogor Timur Siap Tanam 10 Ribu Pohon
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top