BOGOR-KITA.com – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Rakhmawati membenarkan adanya aksi demo dari puluhan sopir Angkot 21 jurusan Ciawi-Baranangsiang dan angkot 09 jurusan Sukasari-Warung Jambu, di Kantor Dishub Kota Bogor Selasa (30/10/2018).
Menurutnya, seperti apapun demo maupun aspirasi yang dikeluhkan para sopir angkot, program konversi dan angkot modern harus tetap berjalan.
“Program ini merupakan program dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, tidak mungkin jika tidak dilaksanakan. Jadi, angkot modern akan tetap berjalan meskipun aspirasi para sopir ingin dipending, karena program ini sudah dipersiapkan sejak tahun 2012 lalu, sudah 6 tahun dan saat ini tinggal jalan,” ucapnya saat ditemui di acara peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bogor, Taman Ekspresi, Rabu (31/10/2018).
Rakhmawati mengaku, kemarin telah dilaksanakan pertemuan antara para sopir angkot, Dishub dan Organda. “Hasilnya masih belum ada, makanya hari ini akan dibahas kembali. Intinya tidak mungkin program ini dibatalkan tetapi mungkin lebih ke arah mencari win win solusi nantinya,” tegasnya.
Lebih lanjut, dikarenakan program ini sudah lama dipersiapkan dan semua sudah tahu, Rakhmawati menyakini bahwa saat pelaksanaannya sedikit atau banyak pasti ada kendala di lapangan seperti adanya aksi dari para sopir angkot.
“Tentu kendala di lapangan pasti ada dan sosialisasi ke para sopir pun sudah sering dilakukan, jika melihat absensi kehadiran para sopir pun sudah menumpuk,” katanya.
Namun demikian, Rakhmawati menambahkan, apa yang dikeluhkan para sopir itu tanggung jawab dari badan hukum mereka karena memang antara pemilik angkot dan sopir terkadang berbeda.
“Jadi kalo ke badan hukum kita sudah rutin sosialisasi dan semua hasil rapat serta berita acaranya sudah ada tertulis,” imbuhnya.
Sementara itu, menyikapi adanya aksi yang dilakukan para sopir angkot, Wali Kota Bogor, Bima Arya angkat bicara. Menurutnya, memang selalu ada pro dan kontra.
Oleh karena itu, Bima meminta kepada Dishub, Kepolisian, Organda, PPK dan stakeholder lainnya untuk mengawal dan menyosialisasikan konversi angkot modern.
“Sekarang jika ada keberatan, keberatannya apa? Insya Allah ada titik temu semuanya,” pungkasnya. [] Fadil
