Diah Pitaloka Sosialisasikan Empat Pilar Memakai Wayang Golek
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Anggota Majelis Permusyawartan Rakyat (MPR) RI, Diah Pitaloka melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Jose Gelato & Kitchen jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (21/11/2021).
Uniknya, Diah Pitaloka menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat memakai media wayang golek dari Genta Raksa Budaya dengan dalang Den Gala.
Diah Pitaloka mengatakan, sosialisasi empat pilar MPR RI ini bisa ditanamkan kepada masyarakat dengan metode yang lebih menyegarkan dan menghibur.
“Kebetulan saya memang senang dengan wayang golek. Dulu pernah nanggap golek juga tapi bukan dalam konteks sosialisasi tapi konteksnya pertunjukan wayang golek. Karena saya senang golek jadi sekalian saya bikin untuk sosialisasi,” ungkap politisi PDI Perjuangan ini.
Diah menuturkan, sosialisasi empat oilar ini, rutin dilakukan 2 atau 3 bulan sekali. Kadang kegiatan ini dilakukan di forum, di kelurahan, kadang bersama elemen masyarakat tertentu, di wilayah tertentu, hingga ke kampung-kampung.
“Hari ini, saya coba lakukan sosialisasi lewat pementasan wayang golek dan terlihat masyarakat juga senang. Mungkin cocok juga kalau dibawa ke kampung. Saya rencana akan bikin lagi,” katanya.
Menurut Diah, wayang golek ini media yang menarik. Apalagi wayang golek itu berisi sebuah lakon dan narasi. Seperti tokoh Cepot dan Dewala yang mewakili suara orang-orang kecil. Jadi, cukup representatif sebagai sebuah konsep untuk menarasikan kebangsaan dan kebudayaan. Ini turunan Pancasila trisakti yang tidak sering dibicarakan orang. Bagaimana membangun kepribadian dalam kebudayaan.
“Dalam konteks sosialisasi empat pilar, budaya adalah salah satu nilai yang ada dalam trisakti. Itu perlu kita kukuhkan dan hidupkan dalam keseharian aktifitas kita. Kalau bisa aktifitas di daerah atau kenegaraan itu harus selalu melibatkan unsur-unsur budaya yang ada. Jangan sampai sepi budaya dalam kehidupan berbangsa,” ucapnya.
Diah menjelaskan, di tengah konteks kebangsaan hari ini, di tengah banyak problematika termasuk juga banyak kesulitan masyarakat di tengah pandemi Covid-19, nilai kebangsaan dan persatuan itu menjadi salah satu nilai utama dan semangat untuk maju ke depan. Itu harus tetap ada di masyarakat.
“Banyak filosofi, sudut pandang, dan nilai-nilai kebangsaan di budaya bangsa kita. Dari itu, kita ketengahkan budaya bangsa ini. Kita hidupkan budaya supaya teman-teman budayawan hidup. Ke depan saya ingin lakukan juga di dapil saya di Cianjur dengan lakon yang berbeda. Kita reflesikan kembali dengan cara yang berbeda. Semoga ini dapat semakin memperkuat kecintaan kita kepada Indonesia,” tutupnya. [] Ricky