Dedie Rachim Respons Lima Usulan Forum Anak, Utamakan Soal KTR dan Perlindungan Anak
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menanggapi lima usulan yang disampaikan oleh Forum Anak Kota Bogor dalam audiensi Suara Anak Daerah yang digelar di Paseban Sribaduga, Balai Kota Bogor, Kamis (10/7/2025).
Dedie mengapresiasi suara dan aspirasi para anak Kota Bogor tersebut. Menurutnya, kelima usulan itu menunjukkan kepedulian dan pemikiran yang matang dari anak-anak terhadap lingkungan di sekitarnya.
“Apa yang disampaikan oleh anak-anak dalam Forum Anak Kota Bogor ini luar biasa semuanya. Ada lima usulan yang mereka sampaikan, mulai dari pembangunan sekolah, ketertiban lingkungan, kebersihan, termasuk harapan mereka agar tidak ada yang merokok di dalam angkutan umum,” ujar Dedie.
Dedie menilai usulan mengenai larangan merokok di angkutan umum sangat brilian karena selaras dengan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang telah dimiliki Kota Bogor.
“Selama ini kita hanya memikirkan trayek dan keberadaan pengamen, tetapi anak-anak memikirkan hak mereka untuk mendapatkan ketenangan dan udara bersih tanpa asap rokok. Itu luar biasa,” katanya.
Ia memastikan bahwa Pemkot Bogor akan mengakomodasi usulan-usulan tersebut secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran.
“Semua usulan itu insya allah kita akomodir secara bertahap dan tentu kita menyesuaikan anggaran yang ada,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor, Rachmawati, menjelaskan lima poin yang menjadi aspirasi anak-anak tersebut.
“Pertama, pengaktifan forum anak di tingkat kecamatan dan kelurahan. Ini menjadi tanggung jawab DP3A bersama pihak kecamatan dan insyaallah dalam waktu singkat akan kami konsolidasikan,” ujarnya.
Poin kedua berkaitan dengan penguatan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), yang juga sudah mendapat perhatian dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Ketiga, usulan mengenai penyediaan ruang terbuka hijau seperti taman. Keempat, terkait peningkatan kualitas dan sarana prasarana sekolah. Dan terakhir, isu kekerasan terhadap anak.
“Kekerasan anak menjadi perhatian serius. Ada elemen dari kejaksaan, kepolisian, KPAID, lapas, dan UPTD PPA kami yang tergabung. Kita akan maksimalkan upaya pencegahan, tidak hanya ketika kasus terjadi,” tegas Rachmawati.
Ia menambahkan bahwa hasil dari forum ini akan ditindaklanjuti secara lintas sektoral untuk memperkuat perlindungan dan pemenuhan hak anak di Kota Bogor.
“Kita akan maksimalkan dan mencoba mulai dari pencegahannya, jadi tidak hanya pas ada kejadian, kita akan coba masuk. Kita sudah sampaikan waktu konsolidasi awal kita harus fokus kepada perlindungan anak,” pungkasnya. [] Ricky