Cuaca Ekstrem, Siswa Sekolah di Kota Bogor Dipulangkan Lebih Cepat
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Siswa-siswi dari jenjang pendidikan PAUD, TK, SD dan SMP dipulangkan lebih cepat dari jadwal biasanya, hal itu dilakukan karena hampir setiap sore Kota Bogor kerap dilanda hujan deras bahkan disertai angin cukup kencang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi mengatakan, surat edaran perihal imbauan untuk pulang lebih cepat bagi peserta didik telah disampaikan kepada masing-masing satuan pendidikan.
“Pada waktu awal kondisi (curah hujan) ekstrem kami mengimbau (satuan pendidikan) melalui WhatsApp untuk memungkinkan bagi anak-anak pulang lebih cepat kurang lebih 30 menit atau sebagainya,” ucap Hanafi pada Selasa (18/10/2022).
Hanafi mengungkapkan, ada salah satu SD negeri di Tanah Sareal bahkan meminta izin ke Disdik untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Langkah ini diambil pihak sekolah lantaran merasa khawatir kepada anak-anak yang mayoritas menggunakan akses jembatan terlebih saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Contoh SD Negeri 4 Tanah Sareal pada hari Rabu itu langsung meminta izin kepada kami untuk PJJ. Sekolahnya tidak apa-apa, tapi akses jembatan besi yang tidak memungkinkan, di bawahnya sudah keropos, sehingga PJJ sampai hari Sabtu kemarin dan sekarang sudah berjalan,” katanya.
Hanafi menerangkan, imbauan pulang lebih cepat dilaksanakan dengan batas waktu yang tidak ditentukan dengan kata lain hingga cuaca normal. Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang menetapkan tanggap darurat bencana.
“Kalau mengikuti arahan Wali Kota Bogor sampai akhir Desember 2022. Akan tetapi apabila cuaca sudah normal, jam belajar kembali normal,” jelasnya.
Selain mengimbau pulang lebih cepat bagi peserta didik, lanjut Hanafi Disdik Kota Bogor juga memberikan imbauan kepada satuan pendidikan untuk turut berpartisipasi membantu warga yang terdampak bencana alam terjadi di Kota Bogor beberapa hari terakhir ini.
“Bantuan yang terkumpul dalam bentuk uang ataupun barang itu disalurkan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor,” ujarnya.
Dijelaskan Hanafi, bentuk bantuan itu tidak mematok harus memberi, karena ini sumbangan bukan pungutan.
“Ya, sesuai kemampuan siswa, apabila tidak menyumbang pun tidak apa-apa. Tujuannya mengajarkan para siswa peduli terhadap sesama,” pungkasnya. [] Ricky