Covid-19 di Kota Bogor 4 Maret 2021: Positif 52, Sembuh 80, Kasus Aktif Turun dari 1.234 jadi 1.206
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Virus corona atau covid-19 belum berhenti menjangkiti di Kota Bogor. Kasus konfirmasi masih terus bertambah.
Berdasarkan data yang dirilis Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Kamis (4/3/2021) , terdapat pertambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 52. Pertambahan ini lebih rendah dibanding Rabu (3/3/2021) 92 orang. Dengan pertambahan ini total kasus konfirmasi covid-19 di Kota Bogor bertambah menjadi 12.329.
Kabar baiknya, ada pertambahan kasus sembuh cukup banyak yakni 80 atau lebih banyak dibanding dari sehari sebelumnya 47. Total pasien sembuh menjadi 10.923.
Kabar baiknya lagi, tidak ada pasien konfirmasi yang meninggal dunia. Sehingga jumlah paseien konfirmasi positif covid-19 di Kota Bogor yang meninggal dunia tetap 200.
Kasus aktif covid-19 di Kota Bogor sampai Kamis (4/3/2021) sebanyak 1.206. Ini lebih sedikit dari sehari sebelumnya 1.234. Kasus aktif merupakan pasien konfirmasi yang dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) menyepakati beberapa kebijakan baru saat Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas Penanganan Covid-19 di Posko Satgas Covid-19, Gedung Eks DPRD, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Selasa (2/3/2021).
Kebijakan yang disepakati di antaranya dua Minggu tidak ada Ganjil Genap (Gage) dan memperkuat PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, setelah mengevaluasi data seminggu terakhir, yang mana dari semua indikator, data-data menunjukkan tren baik. Mulai dari angka kasus aktif Covid-19 turun dari 1.339 (11,7 persen) menjadi 1.181 (9,8 persen).
Angka kesembuhan naik dari 9.932 (86,7 persen) menjadi 10.698 (88,6 persen). Angka kematian turun menjadi 1,6 persen dari sebelumnya 1,7 persen dan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit juga turun dari 48,5 persen menjadi 44,2 persen.
“Dari semua indikator semakin membaik, ini tidak saja dampak dari vaksin yang mungkin sudah mulai bekerja, tetapi juga dampak dari berbagai macam kebijakan Pemkot dan Forkompinda, seperti PPKM Mikro dan Ganjil Genap,” ujar Bima Arya.
Wali Kota menuturkan, karena langkah-langkah kebijakan Pemkot selalu terukur berdasarkan data-data, maka pihaknya selama dua Minggu kedepan meniadakan Ganjil Genap sembari mengevaluasi. Hal ini agar rem dan gas dilakukan tepat sesuai data-data.
“Jadi ada sedikit relaksasi kedepan untuk mendorong ekonomi. Di bulan Februari Rata-rata occupancy hotel 54,87 persen, omset restoran rata-rata menurun 65 persen, kunjungan ke pasar mulai membaik, jadi dua minggu kedepan tidak ada Ganjil Genap,” jelasnya.
Bima Arya menambahkan, pihaknya juga sepakat untuk lebih memperkuat lagi PPKM Mikro. Mulai dari posko, memperkuat koordinasi di lapangan serta akan ada simulasi khusus dengan 36 lurah baru bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor.
“Setiap dua minggu semua dievaluasi. Jam operasional tetap tidak berubah, karena instruksi menteri jam 21.00 WIB restoran tutup,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, terkait dengan pelaksanaan Ganjil Genap, karena sudah ada tren penurunan dan juga perlu relaksasi ekonomi untuk semua pelaku usaha di Kota Bogor.
Sehingga dua Minggu kedepan tidak ada Ganjil Genap dengan catatan relaksasi ini tidak membuat masyarakat Kota Bogor menjadi tidak disiplin.
“Kalau angka (kasus Covid-1)) naik lagi, maka dua minggu kedepan akan kembali kami laksanakan Ganjil Genap,” tegasnya.
Kapolresta menuturkan, dalam memperkuat PPKM Mikro akan semakin dilibatkan Polisi RW dan ASN pendamping RW. Hal ini agar pada tingkat RT dan RW semakin berdaya dengan dukungan dinas, TNI dan Polri untuk bisa menekan penyebaran Covid-19 di tingkat lingkungan.
“Klaster perumahan dan klaster lingkungan hasil evaluasi kita menurun, semoga tetap bisa dipertahankan standar protokol kesehatan di daerah pemukiman,” terangnya.
Ia menambahkan, meski tidak ada Ganjip Genap, pihaknya masih melakukan pemantauan dengan tetap memberlakukan Crowd Free Road. Pasalnya, jika ada ruas jalan yang padat akan dilakukan penutupan sementara ataupun cara lain untuk mengurangi kepadatan.
“Terbukti setiap pelaksanaan Ganjil Genap, ada penurunan tempat kerumunan,” pungkasnya. [] Hari