Kab. Bogor

Catatan 2 Tahun Ade Yasin-Iwan Setiawan: Bogor Career Center Harus Dimaksimalkan

Diskusi bertajuk “2 Tahun Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor” yang diselenggarakan, Lembaga Visi Nusantara Maju bersama DEEP Bogor Raya, di Kantor DEEP, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (16/12/2020).

BOGOR-KITA.com, CIBINONG –  Bogor Career Center harus dimaksimalkan. Program ini harus mampu membuka lowongan kerja baru, bukan hanya menjadi media informasi bagi pencari kerja.

Hal ini merupakan salah satu catatan yang disampaikan Sosiolog dari Universitas Indonesaia Bayu A Yulianto dalam diskusi bertajuk “2 Tahun Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor” yang diselenggarakan, Lembaga Visi Nusantara Maju bersama DEEP Bogor Raya, di Kantor DEEP, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (16/12/2020).

“Masalah kemiskinan dan lapangan kerja penting menjadi perhatian, terlebih saat pandemi ini. Program pemda seperti Bogor Career Center. Program ini harus mampu membuka lowongan kerja baru, bukan hanya menjadi media informasi pencari kerja,” kata Bayu.

Baca juga  Permalukan Everton, Manchester City Kian Kokoh Kuasai Liga Primer Inggris

Bayu kemudian memaparkan sejumlah catatan terkait kinerja selama dua tahun Ade yasin – Iwan Setiawan.

Isu kesehatan, kata Bayu,  benar-benar menyita perhatian di seluruh dunia. Sebelum pandemi, ada berita Kabupaten Bogor kekurangan ribuan tenaga medis. Artinya, ada situasi riil yang juga mempengaruhi penanggulangan Covid-19 hampir satu tahun ini.

“Ketika pandemi juga masih ada berita alat tes masih rendah, ada alat yang belum terpakai dan lainnya. Ini harus dibenahi. 3T (tracing, testing, treatment) harus terus dikejar, diperbaiki,” ungkap Bayu.

Di sektor pendidikan, masih ada persoalan infrastruktur sekolah. Padahal, jika ingin memastikan SDM maju, tidak ada lagi yang bisa dipertaruhkan selain pendidikan. Hal mendasar seperti pendidikan harus diperhatikan.

Baca juga  Tommy Kurniawan Berikan Tiga Kambing Kurban di Kecamatan Tenjo

“Lembaga pendidikan juga bisa dikerjasamakan. Seperti Unhan di Bogor punya Fakultas Kedokteran. Ini bisa disinergikan untuk riset dan lainnya.

Masih banyak juga tawuran pelajar. Ini PR yang harus diselesaikan juga, jangan dianggap sepele. Di era covid, jangkauan internet juga masih jadi PR agar semua bisa mengikuti pembelajaran daring,” bebernya.

Isu permasalah sosial juga masih menjadi sorotan. Misal, masalah prostitusi atau human traficking di Puncak yang masih menghiasi pemberitaan. Kabupaten bogor juga menjadi idaman pengemis. Ketika ditertibkan di kota-kota besar seperti Jakarta, mereka pindah ke Bogor.

“Permasalah narkoba dan distribusi bansos juga penting diperhatikan. Selain itu soal penyandang disabilitas, angkanya cukup tinggi di Kabupaten Bogor. Apakah fasilitas di sini sudah ramah penyandang disabilitas? Ruang publik, industri, perkantoran, tempat wisata dan lainnya. Ini harus diperhatikan,” kata Bayu.

Baca juga  Jalan Raya Kemang Bogor Rawan Kecelakaan

Terakhir soal kebencanaan. Dari awal tahun sudah ada bencana. Ini bukan hal baru. Kabupaten Bogor rawan bencana,. Kebutuhan hunian juga menggerus lahan-lahan kita. Pemukiman makin lama makin menggerus. Ini berpotensi menyebabkan bencana alam.

“Harus ada upaya meminimalisasi bencana. BPBD juga harus diperkuat,” papar Bayu. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top