Kota Bogor

Calon Sekda Kota Bogor: Bima Arya Sebut Impor Pejabat

BOGOR-KITA.com, BOGOR –  Tanggal 1 Oktober 2020 mendatang, Pemerintah Kota Bogor akan memiliki sekretaris daerah yang  baru menggantikan Ade Sarip Hidayat yang memasuki masa pensiun.

Setelah melalui proses seleksi yang cukup panjang, tim panitia seleksi (pansel) menyuguhkan tiga nama. Dari tiga nama itu Bima akan memilih salah satu.

Tiga nama itu, dua merupakan pejabat internal Pemkot Bogor, dan satu pejabat di Pemkab Bogor. Tiga nama itu adalah:

1.Firdaus, saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemkot Bogor.

2.Hanafi yang saat ini menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Pemkot Bogor.

3.Syarifah Sofiah Dwikorawati, saat ini menjabat  Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor. Sebelumnya, menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor.

Baca juga  Bima Beri Nilai Tinggi Ide Kreatif ‘Umbrella Festival’ Untuk Meriahkan HJB ke-533

Siapa yang akan dipilih oleh Bima Arya,

Satu hal Bima memastikan tidak akan berpaling dari tiga nama tersebut. Alasan Bima, panselnya luar biasa.

“Luar biasa hasil pansel ini karena ada dari Kemendagri, provinsi dan para akademisi. Saya sangat merujuk hasil pansel ini,” kata Bima dalam berbincang dengan awak media di Jambo Kupi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (23/9/2020).

Bagaimana cara Bima mengambil keputusan?

“Saya akan menentukan pilihan dari hasil shalat istikharah,” ucap Bima.

Bima sempat coba menimba pertimbangan wartawan. Wartawan pun memberikan masukan.

“Mudah-mudahan hasil shalat istikharah saya sama dengan pandangan teman-teman wartawan,” kata Bima.

Baca juga  Ketua BKD Kota Bogor Apresiasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua DPRD

Bima mengatakan pula, dirinya tidak menilai dari segi nilai untuk jabatan sekda, tetapi lebih kepada chemistry serta bisa menutupi celah wali kota dan wakil wali kota.

Namum, dalam bincang dengan wartawan tersebut, Bima sempat menyebut istilah impor pejabat. “Saya jamin apapun nanti keputusannya akan bisa membuat kondusifitas ASN Kota Bogor terjaga, meski harus mengimpor pejabat,” kata Bima.

Dikatakannya lagi, “Bahkan di  masa yang akan datang kepala dinas bisa dari umum, tidak melulu harus ASN.”

Apakah penyebutan impor pejabat ini mengindikasi bahwa pilihan Bima akan jatuh ke Syarifah Sofiah yang merupakan pejabat di Pemkab Bogor?

Kita tunggu saja hasil shalat istikharah Bima. [] Ricky

Baca juga  Karangan Bunga Harlah ke-95 NU Masih Berdatangan ke Gedung PCNU Kota Bogor
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top