BPJS Kesehatan dan Sejumlah Masalah Diterima Lusiana saat Reses di Bukit Cimanggu City
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Anggota DPRD Kota Bogor, Lusiana Nurissiyadah menggelar reses di masa sidang kedua di rumah aspirasi di Bukit Cimanggu City, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat (9/4/2021).
Dalam reses ini, Lusiana mengundang warga beberapa RW di Kelurahan Mekarwangi untuk mendengar permasalahan yang ada di wilayah Mekarwangi.
Dalam kesempatan itu, Lusiana menerima beberapa keluhan, pertama keluhan yang disampaikan warga yaitu masalah BPJS kesehatan.
Di masa pandemi ini banyak warga yang menginginkan BPJS mandiri pindah ke BPJS PBI. Hal itu dikarenakan banyak masyarakat mengalami penunggkan iuran BPJS yamg disebabkan kehilangan mata pencaharian, namun untuk pindah ke BPJS PBI, masyarakat diharuskan melunasi tunggakan terlebih dahulu.
“Mereka kalau mau pindah ke BPJS PBI kan harus ada pelunasan tunggakan dulu, kami selaku dewan, menginkan Pemerintah Kota (pemkot) Bogor, dinkes dan dewan duduk bersama untuk mencari solusi terbaik agar masyarakat bisa melakukan pembayaran BPJS, sehingga masyarakat tidak takut ketika berobat ke rumah sakit,” ucap Lusi kepada wartawan.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melanjutkan, kedua adalah masalah ekonomi, karena di masa pandemi banyak masyarakat terkena PHK, sehingga mereka tidak mempunyai penghasilan. Untuk itu, kata Lusi, dirinya akan mendorong Dinas Sosial ( Dinsos) untuk melakukan updating terkait Program Keluarga Harapan (PKH).
“Jadi updating itu tidak dilakukan setahun sekali, tetapi 3 bulan sekali, sehingga orang yang tidak mampu di Kota bogor bisa terupdate,” katanya.
Ketua Fraksi Kebangkitan Bintang Restorasi (KBR) ini juga menyampaikan adanya keluhan warga terkait keperluan wifi di setiap RW, sebab program wifi gratis di setiap RW saat ini sudah tidak dicover oleh pemkot, bahkan saat ini warga sendiri yang membayar tagihan wifi tersebut.
Menurutnya ada RW di Kelurahan Mekarwangi yang tidak mampu membayar wifi tersebut dan akhirnya dicabut oleh pihak provider. Dengan demikian dirinya ingin bekerja sama dengan provider untuk mencari solusi yang dikeluhkan masyarakat, karena wifi ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Kami selaku dewan mendorong sekali adanya pendampingan dari pemkot, provider apa sih yang menjangkau di RT RW, karena tidak semua provider jaringannya bagus di beberapa wilayah,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Lusiana ada warga mengeluhkan terkait infrastruktur di wilayahnya, seperti drainase, PJU dan perbaikan jalan.
“Mudah-mudahan pandemi segera berakhir dan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bogor segera meningkat, sehingga PR-PR kita di wilayah menjadi terbantu,” tandasnya.[] Ricky