BOGOR-KITA.com – Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kabupaten Bogor terus memutar otak untuk melakukan pengisian Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) yang saat ini mengalami kekosongan di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
BKPP Kabupaten Bogor memutuskan untuk membuat Sistem Manajemen Jabatan Fungsional Tertentu (SIMANJA-OTE) sebagai cara untuk ‘merangsang’ minat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang saat ini sangat minim karena alasan administrasi.
Sekretaris BKPP Kabupaten Bogor Sigit Wibowo menjelaskan, SIMANJA-OTE merupakan bentuk pemecahan masalah pada bidang kepegawaian, khususnya dalam pengelolaan JFT tertentu. Pemanfaatan sistem ini dilaksanakan oleh BKPP sebagai suatu aplikasi manajemen kepegawaian berbasis web yang secara khusus dirancang sesuai kondisi nyata manajemen pengelolaan JFT tertentu di Bumi Tegar Beriman yang semula masih dikelola secara konvensional.
“Selama ini, banyak ASN yang kurang berminat ke JFT. Ada beberapa pertimbangan yang menyebabkan hal tersebut, salah satunya adalah kurangnya tunjangan jabatan untuk para pemangku JFT dibandingkan dengan Jabatan Struktural. Maka dari itu, SIMANJA-OTE adalah sebuah solusi untuk memecahkan berbagai masalah dalam pengelolaan administrasi JFT,” jelas Sigit usai melaunching aplikasi berbasis IT tersebut dilakukan di ruang rapat BKPP, Rabu (21/11/2018).
Di hadapan para Kepala Subag Kepegawaian dan Perwakilan JFT di seluruh SKPD se Kabupaten Bogor, Sigit menuturkan, tujuan utama inovasi yang juga dibuat dalam rangka proyek perubahan Diklat PIM 2 yang sedang ditempuhnya ini akan mampu membuat semua data JFT menjadi lebih akurat, lalu analisa kebutuhan dan formasi JFT dapat tersusun, kemudian Penyusunan Daftar Urut Kepangkatan menjadi tepat waktu dan Penetapan PAK paling lambat tiga bulan sebelum periode kenaikan pangkat, serta para ASN akan dapat difasilitasi dalam pengusulan JFT.
“Inilah tujuan utama dari dibentuknya SIMANJA-OTE. Ini dapat memecahkan berbagai masalah dalam pengelolaan administrasi JFT yang pada akhirnya bisa menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan tunjangan jabatan para pemangku JFT ke depannya” tuturnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Adang Suptandar menilai aplikasi ini merupakan solusi yang sangat baik. Dengan jumlah ASN JFT di Pemkab Bogor yang mencapai 10.628 pegawai atau hampir 62% jumlah seluruh ASN, dibutuhkan sebuah pengelolaan kepegawaian yang mudah dan cepat. Melalui aplikasi ini, diharapkan pelayanan administrasi JFT dapat dilaksanakan secara online sehingga mencapai proses yang cepat, mudah dan akurat.
“Mudah-mudahan, melalui Aplikasi SIMANJA-OTE ini, pengambilan keputusan manajerial kepegawaian khususnya JFT dapat dilakukan dengan optimal, sehingga kita harapkan para ASN di Pemkab Bogor tidak lagi hanya berminat pada jabatan struktural saja, tetapi bisa ke jabatan fungsional” terang Adang. [] Admin