BKAD Kota Bogor Target Rampungkan Digitalisasi Aset 2022
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bogor melakukan program digitalisasi aset daerah yang ditargetkan rampung tahun 2022 mendatang.
Saat ini program digitalisasi tersebut dalam tahap input data dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Bogor dan Barang Milik Daerah (BMD) yang sudah menggunakan barcode, sehingga bisa dicek secara online oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) bahkan masyarakat Kota Bogor.
“Aset itu menjadi masalah seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Kami di sini Pemkot Bogor sesuai program kami harus meyelesaikan atau menginventarisasi aset-aset yang ada di Pemkot Bogor. Kami dari BKAD sampai saat ini sudah membangun alat kerja secara digital untuk aset jadi tinggal update atau input update data,” ungkap Kepala BKAD Kota Bogor, Denny Mulyadi didampingi Sekretaris BKAD Evandy Dahni. kepada wartawan di Gedung DPRD kota Bogor, Rabu (1/9/2021) .
Menurut Denny, masalah aset adalah bukan masalah untuk bidang aset tapi masalah yang harus dibantu untuk seluruh OPD, karena penggunaanya oleh seluruh OPD, sebab aset itu inventarisasi dan terekam di BKAD.
“Ya, jadi bukan masalah BKAD, tapi seluruh masalah OPD di Pemkot Bogor. Untuk itu kami mencoba membangun alat kerja digital yang namanya Simasda. Mudah-mudahan tahun ini sudah 80 persen hingga 90 persen sistem ini. Alat kerja ini untuk membantu menginventarisasi aset, sehingga aset itu bisa disajikan dan diinformasikan secara tepat serta cepat,” terangnya.
Denny menjelaskan, dengan sistem digital itu, tidak ada lagi sekat waktu. Jika laporan harus menunggu tandatangan atau input bisa ketik dari masing masing pengurus barang.
“Jadi nanti dengan aplikasi ini pengurus barang bisa nginput ke aplikasi itu, sehingga data itu bisa tersampaikan langsung,” katanya.
Denny memaparkan, saat ini masih proses menginventarisir aset bisa diakses cepat, dengan demikian bisa lebih real time, sehingga pengurus barang maupun masyarakat bisa real time mengakses data barang.
“Memang belum terinformasi dengan baik, yang ideal updating data perbulan 10 persen hingga 20 persen. Karena itu saya minta kepada pengurus barang betul-betul konsen dan fokus sehingga updating data terselesaikan,” pungkasnya. [] Ricky