Bis Kita Trans Pakuan Parung Banteng – Air Mancur Mengaspal, Ada yang Buat Disabilitas
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor resmi me-launching Bis Kita Trans Pakuan Koridor 6 jurusan Parung Banteng-Air mancur.
Di koridor 6 ini Pemkot Bogor menyiapkan 10 unit bus salah satunya untuk disabilitas.
Wali Kota Bogor, Bina Arya mengatakan dibukanya koridor 6 ini sebagai pengembangan layanan Bis Kita Trans Pakuan.
“Mulai hari ini koridor 6 dari Parung Banteng ke Air Mancur resmi beroperasi. Di jalur koridor 6 ini ada 10 bis yang akan beroperasi salah satunya ada bis khusus untuk disabilitas,” ucap Bima Arya, Minggu (28/11/2021).
Bima menjelaskan bahwa, sesuai rencana sampai akhir tahun nanti sebanyak 49 Bis Kita Trans Pakuan akan beroperasi, dan selanjutnya pihaknya akan mengoperasikan koridor 1.
“Ini kerja keras dan kerja dari semua BPTJ, konsorsium dari PT Kojari, Lorena, PDJT, Dishub yang akan terus memastikan semua tahapan-tahapan berjalan dengan baik dan lancar,” jelasnya.
Menurut Bima, antusiasme masyarakat terhadap Bis Kita Trans Pakuan sangat luar biasa. Untuk koridor 5 masyarakat yang naik Bis Kita Trans Pakuan per hari rata-rata 2.000 penumpang dan akhir minggu rata-rata 3.000 penumpang.
“Kalau di Jakarta akhir minggu Trans Jakarta penumpangnya lebih sepi, tapi kalau di Bogor akhir minggu justru lebih ramai, di Koridor 5 saja sampai saat ini penumpangnya mencapai 52.000,” terangnya.
Bima menambahakan, Bis Kita Trans Pakuan ini bukan saja untuk keperluan sehari hari, tapi untuk hiburan dan wisata bagi masyarakat.
“Mudah mudahan kedepannya tidak berkurang dan terus tahun depan akan semakin banyak untuk memudahkan dan membahagiakan warga,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo saat ini pihaknya sedang melakukan evaluasi program rerouting angkot. Dari evaluasi rerouting jaringan trayek itu akan diusulkan feeder BTS.
“Kesepakatan ini untuk menata transportasi, jadi freederr nanti fungsinya untuk mengumpan ke bus kota,” ujar pria yang akrab disapa Danjen ini.
Terkait rekruitmen terhadap sopir angkot jadi sopir bus, tambah Danjen, saat ini masih berproses. Meski proses tersebut mengalami kendala teknis di sim A, B1 umum dan B1 biasa.
“Kita sudah komunikasi dengan jajaran raya, kita ingin loncat, tetapi proses itu tidak bisa dilalui karena sistem dari korlantas Polri. Hal ini saya sampaikan ke Organda dan sopir angkot untuk mengikuti proses karena mereka juga akan diterima,” pungkasnya. [] Ricky