Bis Kita Trans Pakuan Mengaspal, Jangan Sampai jadi Rongsok, Perhatikan Nasib Sopir Angkot
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor resmi mengoperasikan Bis Kita Trans Pakuan pada Selasa (2/11/2021).
Dalam ujicoba tersebut bus Trans Pakuan akan beroperasi di koridor 5 dengan rute Ciparigi – Stasiun Bogor ini akan bebas biaya hingga akhir tahun.
Pengoperasian bus dengan skema Buy The Service (BTS) ini pun mendapat perhatian dari Komisi III DPRD Kota Bogor.
Ketua Komisi III Zaenul Mutaqin meminta agar Pemerintah Kota Bogor dan Wali Kota Bogor Bima Arya mengelola bus baru ini dengan sangat baik.
“Jangan terlelap dalam euforia, perawatan bus harus diperhatikan, terlebih keberadaan bus ini masih full subsidi pemerintah karena gratis. Jangan sampai nanti di akhir tahun malah sudah rusak,” ucap Ketua DPC PPP Kota Bogor itu, Selasa (2/11/2021).
Pria yang akrab disapa ZM ini mengaku mendukung keberadaan bus dan program BTS di Kota Bogor. Namun ia mewanti-wanti Wali Kota Bogor agar sekiranya kehadiran bus ini sejalan dengan program rerouting dan reduksi angkot yang menjadi satu-satunya persoalan yang belum terselesaikan hingga periode kedua Bima Arya.
Ia juga mengaku tidak mau melihat nasib puluhan bus baru ini akan bernasib sama dengan bus Trans Pakuan yang kini sudah menjadi bangkai di Terminal Bubulak.
“Pemkot harus serius dan konsisten dalam mengelola moda transportasi masal ini, program BTS tentu saja harus sejalan dengan komitmen konversi angkot ke bus. Karena tujuannya mengurangi kemacetan tanpa mengurangi pelayanan transportasi kepada masyarakat. Jangan sampai terulang pengalaman pengelolaan Trans Pakuan terdahulu yang dianggap gagal dan malah menyisakan masalah,” jelasnya.
ZM mengingatkan kepada Pemkot Bogor agar memperhatikan nasib para sopir angkot yang dijadikan sopir bus.
“Walau bagaimanapun konversi angkot ini pasti berpengaruh terhadap hilangnya mata pencaharian bagi sebagian sopir angkot yang tidak terakomodir menjadi sopir bus Trans Pakuan. Tidak mungkin seluruh sopir angkot bisa beralih menjadi sopir bus, karena jumlah bus jauh lebih sedikit dari jumlah angkot yang dikonversi. Inilah masalah yang akan timbul, dan tentu saja harus dicarikan solusinya oleh pemkot,” tegasnya.
Pengelolaan bus Trans Pakuan ini diketahui akan dikelola oleh konsorsium PDJT, selagi Pemkot Bogor melakukan restrukturisasi terhadap perusahaan yang didirikan sejak 2006 ini.
ZM berharap dana dari pemerintah pusat bisa dikelola dengan baik, sehingga menghadirkan kenyamanan dan rasa aman kepada warta Kota Bogor dalam menggunakan moda transportasi massal.
“Dana puluhan miliar untuk mengoperasikan BTS ini harus dikelola dengan baik. Nantinya kami juga akan menggunakan hak pengawasan kami untuk memastikan anggarannya tepat guna,” pungkasnya. [] Ricky