Kota Bogor

Bima Tinjau 3 Proyek Pembangunan Naik Vesva  

BOGOR-KKITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya mengisi akhir pekan dengan meninjau sejumlah proyek pembangunan, Minggu (29/12/2019). Menggunakan sepeda motor vesva, ada tiga titik yang disambangi Bima Arya, seperti pembangunan flyover Jalan RE Martadinata yang menghubungkan Bogor Tengah dengan Tanah Sareal, Gedung RSUD hingga pembangunan kolam retensi untuk mengurangi volume air yang mengalir ke Jakarta saat musim penghujan.

Bima Arya tidak sendiri, ia didampingi jajaran kepala dinas hingga camat terkait yang juga menunggangi kendaraan roda dua. Titik pertama yang ditinjau adalah flyover Jalan RE Martadinata. Bima Arya tampak cukup puas dengan pengerjaan proyek yang mendapatkan kucuran bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 97 miliar itu.

“Flyover sudah selesai 100 persen, dalam waktu dekat akan dioperasikan untuk memecah kemacetan di perlintasan kereta api ini. Kita akan koordinasikan dengan Kepolisian dan Dishub terkait dengan pengaturan lalu lintasnya. Secara konstruksi dan lain-lain sudah selesai. Kita lihat nanti, mungkin pas 31 Desember atau 1 Januari akan segera dibuka untuk publik,” ungkap Bima Arya.

Baca juga  Dinkes Kota Bogor Antisipasi Hepatitis Akut, Ini Pesan Sri Nowo Retno

Bima Arya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke proyek gedung baru RSUD Kota Bogor. Turun dari motor, ia langsung memeriksa sudut demi sudut bangunan. Bima memprediksi proyek ini akan ada keterlambatan beberapa hari.

“Blok 3 RSUD akan ada keterlambatan beberapa hari, mudah-mudahan tidak lewat tahun. Tapi berlaku denda untuk kontraktor. Kita harapkan selesai per 31 Desember. Keterlambatan ini karena telat prosesnya, makanya untuk 2020 kita pastikan percepatan dari proses lelang, pemberkasan dari dinas, lengkap semua, sehingga lebih tayang cepat. Besok kan ada pelantikan kepala dinas baru, saya minta kadis mempercepat proses lelang. Yang besar-besar lelang awal tahun, penjadwalannya dipastikan lagi,” jelasnya.

Jika rampung, gedung baru RSUD itu akan berdiri empat lantai dan diperuntukkan bagi pasien rawat inap kelas 3 dengan 300 tempat tidur.

Baca juga  Pemkot Bogor Bongkar Puluhan Bangunan Liar di Jalan Pancasan

Kemudian peninjauan dilanjutkan ke kolam retensi di kawasan Cibuluh, Bogor Utara. Proyek tersebut sudah berjalan 90 persen. 10 persen sisanya akan dilakukan hingga Januari 2020. “Ada kebutuhan untuk penambahan waktu dan tentunya akan ada penalti atas keterlambatan. Proyek ini akan selesai tapi mundur karena cuaca. Jadi kendala utama faktor cuaca. Kemungkinan keterlambatannya sampai akhir Januari 2020, syukur-syukur kalau bisa dikejar pertengahan Januari,” jelas Bima.

Nantinya, kata Bima, kolam retensi ini bisa menjadi tempat yang efektif untuk menampung air hujan sementara waktu dan juga untuk distribusi air.

“Kolam retensi Cibuluh dibangun di atas lahan seluas 1,6 hektare. Daya tampung kolam ini bisa mencapai 16.000 sampai 21.000 kubik. Jadi, itu nanti akan mengurangi air ke Jakarta. Ditahan di Bogor, dikelola di Bogor. Ribuan kubik ini di kurang di sini, untuk mengurangi beban ke Jakarta. Di Bogor selain kolam retensi, dibangun juga sumur resapan, biopori. Supaya berkurang banjir ke Jakarta. Anggarannya Rp 10 miliar dari Pemprov DKI,” ungkap Bima.

Baca juga  Kota Bogor Terima Penghargaan Implementasi Smart City

Menutup aktivitasnya, Bima Arya menyempatkan mampir ke event Bogor Clothing Festival yang merupakan wadah industri kreatif kawula muda kota hujan dalam bidang fashion. Bima Arya membeli salah satu produk berupa hoodie bertulisan Bogor vs Everybody. [] Admin/Humas Pemkot Bogor

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top