Kota Bogor

Bima: Menjadi Kepala Daerah Harus Punya Ekspertise dan Passion

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Walikota Bogor Bima Arya mengemukakan ada dua hal yang harus dimiliki kwepala daerah atau walikota. Pertama, ekspertise, kedua passion.

Hal ini dikemukakan Bima saat hadir dalam MilenialFest, festival yang menghubungkan para pemimpin, inovator, influencer, aktivis, dan intelektual muda di Indonesia bertajuk Lompatan Kemajuan, di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).

“Jika ingin menjadi pemimpin harus memiliki ekspertise (kemahiran) dan sesuatu yang mereka tahu dan ahli. Selain itu, harus memiliki passion, niat, semangat untuk berbuat sesuatu. Dua hal itu kalau digabung akan dahsyat,” kata Bima.

Sejumlah pembicara hadir dalam acara itu. Anytara lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama, Alissa Wahid, Maudy Koesnaedi, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Baca juga  Bima Mengapresiasi SMA Negeri 3 Bogor

Bima Arya berbagi pengalaman memimpin Kota Bogor selama 6 tahun belakangan ini.

Ia berbagi bagaimana suka dan dukanya membangun Kota Bogor dan pesan-pesan tentang kepemimpinan. Dikatakan, tidak mudah menjadi pemimpin, tapi bukan berarti tidak bisa.

Bima mengingatkan kepada generasi milenial, jika ingin menjadi kepala daerah harus sabar untuk berproses. Sebab, ada satu catatan penting kepada generasi milenial yang kadang tidak sabar dalam berproses atau inginnya cepat dan instan.

“Menjadi pemimpin, menjadi pelayan warga tidak bisa instan. Tidak semua bisa dikerjakan secara cepat dengan hasil yang cepat. Jadi, disitu mereka harus sabar dalam menjalani proses,” katanya.

Bima memuji acara tersebut sangat bagus untuk sama-sama berbagi pengalaman, mengingatkan dan saling menginspirasi dengan berbagai perspektif.

Baca juga  Diskusi Nyentrik di Terminal Baranangsiang yang Riuh dan Kumal

“Jadi, ini acaranya keren banget, anak-anak milenial bela-belain datang walaupun hari libur dan penuh di sini. Saya dengar mereka harus bayar, tapi sangat bermanfaat buat mereka, mendengarkan banyak perspektif. Ada Menparekraf, Maudy dan saya cerita tentang Bogor,” ujarnya. [] Admin/Humas Pemkot Bogor

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top