BOGOR-KITA.com – Walikota Bogor Bima Arya mengungkapkan menjaga kebersamaan bukanlah hal yang mudah di Kota Bogor.
“Banyak sekali tantangan dan godaan, mulai dari persoalan HTI, isu Syiah, Islam kanan kiri, belum lagi dikaitkan dengan dinamika politik. Tetapi karena kita diwariskan oleh para pendahulu kita nilai-nilai menjaga untuk bersama dalam keberagaman, rasanya itu modal yang sangat kuat,” ungkap Bima dalam silaturahmi tokoh lintas agama di Markas Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kamis (1/11/2018).
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi hadir dalam acara itu. Kehadirannya Kapolda Jabar Irjen Agung Budi di Kota Bogor sekaligus meiresmikan gedung baru Mapolresta Bogor Kota yang sumber pembiayaannya dari hibah Pemkot Bogor.
Dalam sambutannya pada acara peresmmian, Agung Budi mengungkapkan terima kasihnya kepada jajaran Muspida Kota Bogor bersama ulama dan tokoh lintas agama lainnya yang berhasil memelihara kebersamaan di tengah keberagaman sehingga Kota Bogor terus kondusif.
Bima mengemukakan, yang membuat bangsa ini pecah adalah politik adu domba. “Kadang-kadang kepentingan politik ditempatkan di atas segalanya. Padahal politik itu cara. Yang lebih luhur di atas segalanya adalah kebersamaan kita sebagai bangsa,” ujarnya.
Bima juga mengajak hadirin untuk memberikan apresiasi kepada Muspida yang telah menjaga kebersamaan di Kota Bogor bersama para ulama dan tokoh lintas agama lainnya.
“Kami juga berterima kasih kepada ulama yang tak segan-segan mengkritik dan memberikan saran. Tanpa ulama kami hampa, tanpa tokoh agama kami tidak bisa bergerak. Kepercayaan diri kami berkurang ketika ulama tidak bersama kami,” kata dia. [] Admin