BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Masyarakat diresahkan dengan pembajakan Whatsapp yang dilakukan sejumlah oknum. Pelaku pembajakan biasanya meminta uang kepada nama – nama yang berada di kontak Whatsapp korban.
Menurut Pakar keamanan siber Pratama Persadha, pembajakan nomor Whatsapp terjadi lewat beberapa cara, salah satunya adalah tahu data pribadi.
“Pelaku bisa melakukan kloning simcard resmi lewat kantor provider dengan menyerahkan data asli namun dengan KTP palsu,” kata Pratama kepada BOGOR-KITA.com, melalui pesan singkat Rabu (18/3/2020).
Kedua, lanjut dia, pembajakan juga terjadi dengan kloning simcard tanpa perlu ke kantor provider.
“Teknisnya pelaku bisa melakukan kloning simcard dengan alat khusus seperti alat milik provider,” katanya.
Ketiga kloning terjadi lewat Whatsapp web.
“Ini sering terjadi, terutama kepada korban yang tidak tahu bahwa WA bisa dibuka dari web. WA versi dekstop digunakan oleh pelaku untuk meminta uang kepada sejumlah orang di kontak WA korban,” tambahnya.
Pratama membagikan tips untuk mencegah pembajakan Whatsapp.
“Registrasikan nomor sesuai KTP KK. Sehingga saat terjadi pembajakan nomor, kita bisa langsung meminta ke provider untuk membuat simcard baru dan memblokir simcard lainnya,” kata Pratama.
Kemudian ia menyarankan selalu cek pulsa untuk mengetahui apakah nomor dan simcard masih aktif.
Selain itu, Pratama mengatakan pentingnya edukasi.
“Karena itu kami mendorong edukasi semacam ini masuk ke kurikulum pendidikan sejak dini. Karena kini anak-anak sudah sangat familiar dengan teknologi informasi,” tandasnya. [] Hari