Banyak Masyarakat Kebingungan Soal Rekayasa Lalu Lintas di Kota Bogor, Polresta Siapkan 3 Pos Aduan
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Kepadatan lalu lintas disejumlah titik di Kota Bogor imbas penutupan Jalan Otto Iskandardinata (Otista) masih dirasakan oleh masyarakat.
Untuk menampung masukan dan aduan masyarakat terkait kepadatan lalu lintas di kota Bogor, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota menyiapkan tiga pos pengaduan.
Ketiga pos pengaduan tersebut pertama berada di pos lantas Baranangsiang, di pos 2 depan Mal Botani Squere dan di pos 7 Lippo Keboen Raya.
“Silahkan, jika memang masyarakat misalkan ingin memberikan pengaduan,” kata Kasatlantas Pplresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria, Rabu (3/5/2023).
Saat ini, kata Kompol Galih masyarakat kota Bogor sedang adaptasi dengan melihat rute-rute yang akan dilewati. Sebab rekayasa lalu lintas di Kota Bogor ini bertepatan dengan awal masuk sekolah dan masyarakat baru memulai aktivitas seperti biasa pasca libur lebaran.
Untuk titik krodit kepadatan kendaraan, lanjut Kompol Galih tidak ada dan tetap mengalir seperti biasanya. Contoh di Jalan Jalak Harupat setiap pagi dan sore selalu ada kepadatan kendaraan karena kepadatan volume.
“Kami akan membiasakan masyarakat untuk untuk mematuhi aturan. Seperti yang terjadi di simpang Lippo kebun Raya ketika tidak ada petugas masyarakat maju sampai ke titik ke titik pintu kebun raya, padahal kan TL-nya kita lihat dari sebelum itu. Nah itu yang harus kita berikan pemahaman kepada masyarakat,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya bersama Dishub merubah shif kerja menjadi 3 shift. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan saat rekayasa lalu lintas dilakukan.
“Untuk sekarang kan orang menggunakan google maps bilang belok kiri padahal itu sudah dialihkan, makanya gabungan TNI, Polri dan Dishub terus berjaga sampai malam,” terangnya.
Selain itu, dijelaskan Kompol Galih ada tiga fase kepadatan lalu lintas di kota Bogor, pertama saat pagi ketika masyarakat mulai beraktivitas, kedua siang saat kepulangan anak anak sekolah dan ketiga sore saat kepulangan jam kerja.
“Prediksi kami kemungkinan masyarakat dapat menyesuaikan rekayasa lalu lintas ini butuh waktu satu minggu,” pungkasnya. [] Ricky