Bagaimana Rasanya Puasa Ramadan di Polandia?
Oleh: Hari Pebriantok
(Redaktur Pelaksana Bogor Kita)
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pernahkah Anda membayangkan rasanya menjalankan ibadah puasa Ramadan di Polandia? Salah satu negara di Eropa Tengah ini dikenal sebagai negara dengan 4 musim. Letaknya persis di sebelah timur Jerman dan sebelah barat Rusia.
Bila Anda punya rencana ke Polandia dalam waktu dekat, patut diketahui ibadah puasa Ramadan di Polandia bisa berdurasi waktu sekitar 15-16 jam sehari, berbeda dengan Indonesia yang rata-rata 13,5 jam sehari. Karena biasanya di Polandia, panjang hari siang lebih lama dari panjang malam di bulan Ramadan.
Polandia tentu berbeda dengan Indonesia. Mulai dari kultur maupun agama. Di Polandia sulit ditemukan masjid. Apalagi di kota-kota kecil semacam Olsztyn. Meskipun Polandia memiliki warna bendera yang hampir sama dengan Indonesia. Hanya bedanya, Indonesia warna merahnya di atas, sementara Polandia di bawah.
Berpuasa di Polandia memang penuh tantangan. Tepatnya saat Ramadan tahun 2015 silam. Saya pernah merasakan suasana berpuasa Ramadan di negara berjuluk Orly (Elang) ini. Saat itu saya berkuliah di Selcuk University, Konya Turki dan berkesempatan mengikuti program pertukaran mahasiswa yang disponsori oleh program Erasmus ke Kota Olsztyn, tak jauh dari Warsawa, Ibu Kota Polandia.
Saya selama satu semester mulai dari Februari 2015 sampai Juni 2015 menempuh studi di Univesity of Warmia and Mazury in Olsztyn. Olsztyn merupakan kota kecil yang bisa ditempuh dua jam perjalanan naik bus dari pusat Kota Warsawa.
Selama di Olsztyn saya tinggal di asrama kampus. Room mate saya merupakan mahasiswa Uludag University, Bursa, Turki bernama Abdussamet dan dia seorang Muslim. Di asrama tempat tinggal saya ada kurang lebih 8 mahasiswa – mahasiswi Turki yang menganut ajaran Islam. Apakah semua berpuasa saat Ramadan ? Tidak juga.
Back to topic, bagaimana rasanya puasa di Polandia? Kalau mau lihat imsak dan waktu buka bagaimana? Pengalaman saya, untuk mengetahui jadwal imsak dan buka puasa atau maghrib saya memantau dari website Kementerian Agama Turki atau Diyanet, karena di sana juga ditampilkan waktu shalat untuk negara Polandia. Waktu itu puasa berlangsung pada bulan Juni atau saat musim panas. Maka saat itu kami mulai puasa kurang lebih pada pukul 04.00 pagi dan buka puasa pada pukul 19.00 waktu setempat.
Lalu, bagaimana bila waktu berbuka puasa tiba, masak atau beli?
Selama di Olsztyn, khususnya saat Ramadan, kami biasa masak saat waktu sahur dan buka puasa. Menunya tentu tergantung kami. Oh iya, kami juga biasa bertukar makanan dengan mahasiswa – mahasiswi Turki yang tinggal di asrama yang sama.
Sebagai informasi, di Olsztyn pada saat itu tidak ada masjid. Lantas bagaimana kalau mau shalat tarawih atau shalat Jumat?
Tentu ada pengalaman spesial. Karena kami biasanya shalat tarawih atau shalat Jumat di kamar. Kebetulan kamar cukup untuk tiga orang. Bertindak sebagai imam dan khatib shalat Jumat biasanya Abdussamet, teman sekamar saya yang saat ini kerja di YTB Yurtdisi Turkler ve Akraba Toplulukar Baskanligi/Presidency For Turks Abroad And Related Communities. Patut diketahui, YTB setiap tahun memberikan beasiswa untuk program S1, S2 maupun S3 untuk mahasiswa luar negeri termasuk Indonesia.
Jadi, berpuasa Ramadan di Polandia memang membutuhkan sikap mental dan daya juang yang tinggi. Agar tetap dapat melaksanakan aktivitas keseharian seperti biasa, di samping bisa ibadah maksimal di bulan suci Ramadan. Begitulah kira-kira sekelumit pengalaman saya berpuasa Ramadan di Kota Olsztyn Polandia. Negaranya Robert Lewandowski yang akan berjibaku di Piala Dunia 2022 di Qatar. []