BOGOR-KITA.com, BOGOR – Lonjakan kasus positif corona Jabar yang pada Rabu (20/5/2020) mencapai 176 kasus positif baru, mendapat tanggapan dari anggota DPRD Provinsi Jabar Erni Sugiyanti, dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor dr Zainal Arifin.
Dalam catatan BOGOR-KITA.com, lonjakan angka positif baru itu di luar perkiraan, karena penambahan kasus positif corona di Jabar dalam dua pekan terakhir terus melandai. Angka tertinggi 61 kasus.
Pada 6 Mei 2020 terjadi penambahan 20 kasus
Pada 7 Mei 2020 terjadi penambahan 61 kasus
Pada 8 Mei 2020 terjadi penambahan 23 kasus
Pada 9 Mei 2020 terjadi penambahan 33 kasus
Pada 10 Mei 2020 terjadi penambahan 0 kasus
Pada 11 Mei 2020 terjadi penambahan 56 kasus
Pada 12 Mei 2020 terjadi penambahan 52 kasus
Pada 13 Mei 2020 terjadi penambahan 7 kasus
Pada 14 Mei 2020 terjadi penambahan 9 kasus
Pada 15 Mei 2020 terjadi penambahan 31 kasus
Pada 16 Mei 2020 terjadi penambahan 22 kasus
Pada 17 Mei 2020 terjadi penambahan 31 kasus
Pada 18 Mei 2020 terjadi penambahan 25 kasus
Pada 19 Mei 2020 terjadi penambahan 21 kasus
Pada 20 Mei 2020 terjadi penambahan 176 kasus
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Jawa Barat, dr Berli Hamdani mengatakan, hal itu terjadi karena ada pending data dari beberapa daerah. “Pending hasil dari tanggal 19 April baik dari Depok maupun Bekasi Kota. Karena mereka langsung kirim ke pusat baik BTKL Jakarta maupun Litbangkes,” kata Berli kepada BOGOR-KITA.com, Rabu (20/5.2020) sore, seusai juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 mengumunmkan data-data terbaru kasus covid-19.
“Data pending seperti ini menyebabkan penanganan terlambat. Selain itu juga berpengaruh pada lambatnya pengambilan keputusan,” kata Erni Sugiyanti yang merupakan anggota DPRD Provinsi Jabar dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor, seraya meminta masyarakat untuk berdisiplin diri dalam menjalani protokol kesehatan guna mempercepat memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Sementara Ketua IDI Kota Bogor Zainal Arifin berharap agar lonjakan itu hanya karena maslah administrasi saja.
“Iya mudah-mudahan hanya soal administrasi, artinya lonjakan tinggi karena belum dilaporkan sebelumnya,” katanya singkat. [] Hari