BOGOR-KITA.com, KARAWANG – Muhamad Akbar Nopansyah (13) anak bungsu dari tiga bersaudara, melihat langsung kejadian pembunuhan ibu kandungnya Oon (56) oleh bapaknya asal Boyolali, Jateng. Kondisi anak yang duduk di kelas 1 SMP mengalami shock berat sejak semalam menangis karena jiwanya terguncang setelah melihat kondisi ibunya tewas berlumuran darah.
Sri Rahayu Agustina ,anggota DPRD Jawa Barat, menjenguk langsung keluarga korban dan anak-anaknya di rumah duka dan merasa prihatin kasus yang menimpa kelaurga korban terutama ada salah satu anak menjadi saksi kunci karena melihat peristiwa tersebut.
“Anak bungsu yang masih duduk dibangku SMP, tak dapat membayangkan bagaimana sadisnya bapaknya melakukan pembunuhan terhadap ibunya,” kata Sri Rahayu, Rabu (5/1/2020) di rumah duka Kampung Kamurang, Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes.
Hingga saat ini ketiga anak pun masih shock terutama salah satu anaknya yang melihat langsung peristiwa tersebut. Pihak keluarga dan Pemerintah Daerah harus turun tangan atas kejadian ini, Peran keluarga lebih penting untuk terus melakukan pendampingan khusus apalagi anak korban masih di bawah umur dan dipastikan dalam kondisi berkebutuhan khusus.
“Anak korban ini saksi kunci. Karena, saat peristiwa (pembunuhan) diduga berada di dalam rumah. Pemkab harus mencari pendamping dari tim ahli psikolog,” terangnya.
Sebenarnya, Pemkab sudah punya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , yang sudah mempunyai tim psikolog dan penyidik khusus untuk anak sehingga membutuhkan pendampingan khusus bagi anak dibawah umur hingga pulih.
“Saya berharap pemda mendatangkan psikiater anak ini berkebutuhan khusus,” ucapnya.