AGJT dan HMR Akan Lakukan Aksi Kemanusiaan Untuk Pengobatan Korban Kecelakaan Truk Tambang
BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Devi (16) seorang gadis cantik muda belia, masih terbaring tak berdaya akibat luka berat dampak kecelakaan lalu lintas yang dialaminya beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, Devi mengalami luka berat di bagian paha kiri setelah sepeda motor yang ditumpanginya terserempet truk tambang di depan SPBU Cicangkal, pada hari Rabu 19 Agustus 2020 lalu.
“Devi sempat dioperasi dan menjalani perawatan di RS Eka Hospital 10 hari, lalu di RSUD Kabupaten Tangerang 9 bulan dan Karya Medika Kota Bogor 10 hari. Namun dengan terpaksa, Devi akhirnya harus dirawat di rumah oleh keluarga karena keterbatasan biaya yang diberikan pihak pengelola truk tambang,” ungkap Junaedi Adhi Putra ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) di rumah Devi, Rabu (10/11/2021).
Jun, sapaan akrabnya mengaku telah menjenguk dan melihat kondisi Devi di kediamannya. Kunjungan itu dilakukan bersama dengan pengurus Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR) dan MWC NU Kecamatan Rumpin, Selasa kemarin.
Ia mengatakan, kecelakaan lalu lintas seperti yang dialami Devi dan ratusan warga lainnya, merupakan risiko dari beroperasinya truk tambang di atas jalan yang juga digunakan dalam aktivitas masyarakat. Terlebih di wilayah Rumpin tidak ada pembatasan jam operasional truk tambang seperti yang berlaku di Gunung Sindur dan Parungpanjang.
“Padahal pemberlakuan jam operasional truk tambang sebagai upaya mengurangi dampak buruk dari truk tambang seperti lakalantas. Tapi di Kecamatan Rumpin truk tambang masih bebas beroperasi bahkan di jam padat,” cetusnya.
Alumni Universitas Pamulang (Unpam) Tangerang ini menegaskan, kondisi yang dialami Devi merupakan tanggung jawab bersama terutama mereka yang berpenghidupan dari adanya operasi tambang di Rumpin. Untuk itu AGJT mengajak warga Rumpin khususnya untuk bahu membahu memastikan Devi dapat sembuh kembali.
“Memang bukan perkara mudah dan sangat perlu kesadaran semua pihak untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat operasi truk tambang. Termasuk menyelesaikan beragam dampak negatif yang ditimbulkan, seperti pengobatan ananda Devi ini,” ucap Junaedi.
Sementara Ibnu Sakti Mubarok Ketua Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR) menyatakan pihaknya akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan aksi kemanusiaan beberapa waktu ke depan guna melakukan penggalangan bantuan biaya pengobatan bagi Devi.
Sakti berharap tidak akan ada lagi warga Rumpin yang mengalami nasib seperti Devi. Dan menurutnya, hal seperti ini sebenarnya dapat dicegah sejak awal, jika semua pihak memiliki kesadaran bahwa ini jalan umum, bukan jalur milik usaha tambang sendiri.
Untuk saat ini, lanjutnya, HMR dan AGJT sudah berkoordinasi dengan pihak TKSK dan Pemerintah Kecamatan Rumpin agar mengkoordinasikan kepada Dinas Sosial supaya Devi bisa terus mendapatkan perawatan medis hingga benar – benar dinyatakan aman dan layak untuk tinggal di rumah.
“Mudah-mudahan besok sudah bisa dibawa ke RS. Kami akan menggandeng semua pihak untuk secara bersama – sama melakukan penggalangan dana beberapa waktu ke depan. Sehingga bisa dipastikan bahwa kebutuhan Devi dan keluarga selama proses perawatan dan pengobatan dapat terpenuhi,” pungkas Ibnu Sakti Mubarok. [] Fahry