Kab. Bogor

Ade Yasin Targetkan Angka Stunting Turun jadi 10 Persen di 2022

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Bupati Bogor Ade Yasin menyebut angka stunting di Kabupaten Bogor saat ini sudah turun di angka 12,69 %. Pada tahun 2019 angka stuntind di Kabupaten Bogor menyentuh angka 32,9 persen. Ade Yasin pun  berupaya untuk terus menurunkan stunting dengan target di angka 10% hingga tahun 2022.

Hal itu dikatakan Ade Yasin saat peluncuran Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) secara Serentak di 10 Provinsi Tahun 2021 bersama dengan BKKBN RI Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) yang dilakukan secara virtual di Gedung Auditorium Setda Kabupaten Bogor, Jumat (20/8/2021).

Ade Yasin menjelaskan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua indikator termasuk berdampak kepada percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bogor, karena adanya pembatasan kegiatan dan energi pemda yang terfokus pada penanganan pandemi. Terlebih adanya peningkatan kasus Covid-19 pada Juli 2021. Sehingga ada beberapa kegiatan berkaitan dengan stunting yang terhenti salah satunya kegiatan Posyandu.

Baca juga  Anggota DPRD Jabar Salurkan 50 Paket Sembako di Cibinong

“Persoalan stunting ini tidak kalah penting, dengan persoalan pandemi. Jadi kegiatan Posyandu juga sempat terhambat, karena khawatir ada klaster-klaster baru yang tertular sehingga kegiatan Posyandu dihentikan. Tetapi kita juga tetap melakukan pemantauan tumbuh kembang balita melalui pemberian vitamin A dengan melakukan Posyandu door to door, ke rumah-rumah untuk memantau balita-balita supaya tidak terjadi kekurangan gizi dan menurunkan angka stunting,” jelas Bupati Bogor.

Ade Yasin mengungkapkan bahwa, saat ini angka stunting di Kabupaten Bogor sudah mengalami penurunan menjadi 12,69 %, nilai yang cukup besar meski demikian dirinya akan berupaya untuk terus menurunkan dengan target di angka 10% hingga tahun 2022. Dirinya juga terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi serta mengajak masyarakat untuk hidup sehat, melakukan pola makan yang baik, terutama para ibu hamil dan ibu menyusui karena tumbuh kembang balita ditentukan oleh asupan makanan sang ibu.

Baca juga  Para Kades di Pamijahan: Terima Kasih Bupati Ade Yasin atas Program Samisade

“Pencegahan penanggulangan stunting di Kabupaten Bogor sudah kita lakukan sejak 2019. Bahkan terkait komitmen penurunan stunting telah dituangkan dalam RPJMD serta merupakan bagian dari program Karsa Bogor Sehat dengan indikator Bogor Bebas Stunting (Gobest), dari segi kebijakan kami telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) yang mewajibkan Pemerintah Desa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pencegahan dan penanganan stunting di wilayahnya,” bebernya.

Menurut Bupati Bogor, beberapa inovasi juga telah dilakukan yakni ada Formula Pekat merupakan kegiatan para ulama untuk terlibat dalam pembinaan pasangan yang baru menikah dan edukasi persalinan sehat. Ada juga Berisik yaitu kegiatan untuk mendorong dan edukasi ibu hamil dan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif sampai dua tahun. Lalu ada Kasihi (Kader ASI Sahabat ibu) untuk mengedukasi ibu menyusui, selanjutnya ada Ngaji yaitu kelas pintar gizi untuk ibu yang mempunyai balita stunting dan ibu yang mempunyai anak balita gizi buruk.

Baca juga  Sampaikan Pidato Perdana, Rudy Susmanto Siap Bertugas untuk Kabupaten Bogor

“Kampung Gizi ini sudah ada di beberapa wilayah dan inovasi oleh Dinas P2A3KB adalah Akademi Keluarga Hebat Indonesia Kelas 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Penurunan stunting perlu memerlukan intervensi yang terpadu multisektor melalui sinkronisasi program nasional, daerah berkolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan dan masyarakat, untuk itu Pemerintah Kabupaten Bogor sangat mengapresiasi upaya menurunkan kasus stunting melalui Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di kampung Keluarga Berkualitas (KB),” tukasnya. [] Hari/Diskominfo

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top