BOGOR-KITA.com – Bupati Bogor Ade Yasin sudah berlari cepat dalam membangun Kabupaten Bogor. Hasilnya, sudah cukup banyak yang dilakukan Ade Yasin setelah 9 bulan menjabat Bupati Bogor. Namun masih banyak yang harus dilakukan. Masyarakat Kabupaten Bogor berharap pembangunan bisa berjalan lebih cepat lagi.
Hal ini dikemukakan Ade Yasin saat tampil dalam diskusi akbar bertajuk “Pancakarsa, Tantangan Realitas dan Target” yang diselenggarakan KJB-GM Kiara dan Club Wartwan Bogor di Gedung Sekda, Kompleks Pemkab Bogor, Cibinong, Kabuten Bogor. Kamis (3/10/2019).
Diskusi akbar dihadiri oleh wakil Rektor Universitas Pakuan Bogor, Prof Dr Ir (Pol) Didik Notosudjono M.Sc., Rektor Universitas Ibnu Khaldul Bogor Dr Ending Bahrudin M.Ag, Wakil Ketua STKIP Muhammadiyah Bogor, para kepala dinas, camat, ormas dan mahasiswa, dan lainnya.
Ade Yasin mengatakan, dirinya dapat memahami keinginan masayarakat ayang menginginkan pembangunan berjalan lebih cepat lagi itu. Namun, katanya, untuk bisa memenuhi harapan masyarakat itu, dibutuhkan dana pembangunan yang lebih besar.
“Kita bisa saja memenuhi semua hasil musrenbang, di mana setiap wilayah di Kabupaten Bogor mengemukakan daftar masalah dan hal-hal yang diagendakan dibangun di masing-masing wilayah setiap tahun. Untuk merealisasi seluruh perencanaan pembangunan sesuai hasil musrenbang itu dbutuhkan dana sebesar Rp36 triliun per tahun. Sementara APBD Kabupaten Bogor hanya Rp7 triliun,” kata Ade Yasin.
Ade Yasin menambahkan, dalam membangun Kabupaten Bogor, dirinya tidak semata-mata mengandalkan APBD.
“Kita sekarang ini juga mulai memanfaatkan dana CSR,” kata Ade Yasin seraya memaparkan sejumlah proyek pembangunan yang dibiayai dengan dana CSR perusahaan.
Di bagian awal paparannya, Ade Yasin mengemukakan secara gamblang program pembangunan Kabupaten Bogor yang terangkum dalam Pancakarsa.
Dalam beberapa paparannya di sejumlah kesempatan sebelumnya, Ade Yasin mengatakan Kabupaten Bogor tidak bisa dibangun dengan cara-cara biasa. Selain karena luasnya wilayah Kabupaten Bogor dan besarnya jumlah penduduk, juga karena banyaknya hal-hal yang perlu mendapat sentuhan pemerintah. [] Hari