DPRD Kota Bogor Dukung Penghentian Sementara PTM
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Bogor membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di seluruh tingkatan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA,Pesantren dan sederajat mulai 2 – 7 Februari 2022.
Penghentian sementara PTM itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Nomor 01/STPC/02/2022, tentang Kebijakan Penghentian Sementara pada Masa PPKM di Kota Bogor.
Diketahui, sebanyak 85 siswa dari berbagai tingkatan sekolah di Kota Bogor dinyatakan terpapar Covid-19.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie Prihartini Sultani mendukung keputusan Wali Kota terkait penghentian sementara PTM di Kota Bogor, mengingat kasus Covid-19 di kota Bogor banyak ditemui dari dunia pendidikan.
“Dengan adanya SK Wali Kota tentang PTM dihentikan sementara, saya mendukung keputusan Wali Kota tersebut,” ucap Devie, Rabu (2/2/2022).
Wanita yang akrab disapa DPS ini juga meminta Pemkot Bogor harus memastikan bahwa penyelenggaraan PTM harus menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan benar. Bagaimana ketersediaan tempat cuci tangan, penempatan duduk, penggunaan masker dan memastikan anak didik setelah selesai masa belajar agar kembali ke rumah masing-masing, tidak singgah kemana mana, sehingga meminimalisir tingkat penyebaran Covid 19.
“Satgas Covid-19 juga harus aktif bergerak, bekerja untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, pemantauan isoman apakah sudah sesuai aturan,” katanya.
Politisi partai NasDem ini juga menegaskan, bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor melakukan tracing dengan baik, lakukan swab bagi kontak erat dan pantau untuk isolasi baik isoman maupun yang terpaksa harus di rawat.
“ini harus kita lakukan bersama sama antara Pemkit dan warga masyarakat karena hal ini tidak bisa di lakukan oleh Pemkot saja,” ujarnya.
Ia berharapa orang tua dan seluruh masyarakat Kota Bogor untuk terus mematuhi protokol kesehatan (prokes). Dimulai dari lingkungan terkecil seperti keluarga, agar jika PTM kembali di buka dipastikan semua dalam keadaan sehat.
“Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan tidak boleh mengurangi kuwalitas belajar, perlu juga di perhatikan bagaimana dengan orang tua murid yang terkendala dengan Hand Phone, dengan kuota agar tidak menghambat proses PJJ,” pungkasnya. [] Ricky