BOGOR-KITA.com – DLLAJ Kota Bogor tengah mematangkan rencana rerouting Angkutan Kota (angkot). program ini merupakan salah satu upaya untuk meredistribusikan trayek-trayek angkot khususnya yang selama ini terkonsentrasi di pusat kota menuju ke wilayah pinggiran. Nantinya angkot-angkot itu akan masuk ke wilayah yang selama ini belum terlayani jalur angkot, dan akan menjadi pengumpang ke feeder-feeder yang akan dilayani oleh armada bus.
Hal itu dikatakan Kepala DLLAJ Kota Bogor Rachmawati saat menjadi salah satu nara sumber pada dialog interaktif RRI Bogor mengenai refleksi akhir tahun di Lippo Keboen Raya Bogor (KRB), Jalan Pajajaran Bogor, Rabu (21/12/2016). Selain Rachmawati, turut menjadi nara sumber Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, Kepala Kantor Kominfo Asep Zainal, dan Kabag Adalbang Hilman serta Kepala LPP RRI Bogor Arnetty.
Menurut Rachmawati, saat ini rencana rerouting angkot sudah memasuki tahap akhir meski akan ada beberapa kali lagi pertemuan dengan para pemilik serta pengusaha angkot untuk mematangkan rencana tersebut. Sementara untuk rencana rute terbarunya DLLAJ sudah mengeluarkannya dan bahkan telah diterbitkan Surat Keputusan (SK) wali kota. Soal ini pun sudah disampaikan pula kepada para pemilik dan pengusaha angkotnya.
“Sekarang tinggal tahap pemantapan dengan terus intens melakukan pertemuan untuk membahas rencana tersebut. Dimana target DLLAJ sendiri rerouting angkot itu sudah bisa mulai berjalan di awal tahun 2017 mendatang. Tetapi, kita berharap anggaran untuk mendukung kelancaran rerouting itu sudah bisa ditetapkan. Sehingga DLLAJ bisa langsung melaksanakan program tersebut. Hal ini karena kami juga melibatkan sejumlah instansi terkait yang terlibat,” papar Rachmawati.
Soal rencana rerouting angkot ini, diakuinya, bukan tanpa kendala. Namun demikian, sambungnya, persoalan yang ada masih bisa dikomunikasikan dengan para pemilik dan pengusaha angkotnya.
Sementara itu Rachmawati juga menerangkan, untuk tujuh koridor utama yang telah ditetapkan ada dua koridor yang disiapkan untuk konversi dengan sistem 3:1, yaitu tiga angkot diganti menjadi satu armada bus. Dimana dari kedua koridor itu nantinya masing-masing diisi 81 unit armada bus, sehingga total berjumlah 162 unit bus untuk di kedua koridornya. Sedangkan untuk di koridor sisanya akan menggunakan konversi 3:2, yaitu tiga angkot diganti dua armada bus. Metode inilah yang akan disiapkan untuk di koridor utama.
“Bagi para pemilik atau pengusaha angkot yang sudah siap khususnya yang akan dikonversi pada sistem 3:1 akan diberikan tanda khusus seraya memberikan waktu sekitar enam bulan untuk melakukan berbagai persiapan seperti armadanya seperti apa dan sistem tiketingnya bagaimana. Dimana rencana DLLAJ sendiri akan melaunchingnya pada saat Hari Jadi Bogor Juni 2017 mendatang,” tandasnya. [] Admin