Dandang dari Desa Nagrog Sudah Bertahan Sejak 1987
BOGOR-KITA.com, CIGOMBONG- Dandang atau langseng dalam bahasa sunda disebut se’eng, yang merupakan tempat menanak nasi zaman dulu ternyata masih tetap bertahan dan eksis hingga kini, meskipun banyak tempat menanak nasi yang lebih praktis, seperti magic com dan lainnya. Namun, keberadaan se’eng saat ini seperti beralih fungsi dari penanak nasi menjadi syarat adat budaya untuk ‘seserahan’ pernikahan.
Menurut perajin se’eng asal Desa Nagrog, Kecamatan,Cigombong, Kabupaten Bogor, Mumuh (57) mengatakan produksi se’eng di industrinya terbuat dari almunium dan tembaga.
“Di sini kami buat dari dua bahan almunium dan tembaga baik ukuran besar maupun kecil, sudah berjalan dari tahun 1987 silam,” kata Mumuh kepada BOGOR-KITA.com, Jumat (24/12/2021).
Untuk penjualannya, se’eng hasil dari tangan Mumuh ini dijual oleh para pedagang mulai dari daerah Jakarta, Bogor, Sukabumi hingga Banten, dirinya hanya fokus dalam pembuatan saja.
“Jadi ada yang jual nya, di sini fokus buat saja, untuk harga satuanya kami jual 100 ribu dari bahan almunium, 300 ribu dari bahan tembaga,” tambahnya.
Saat pandemi menimpa Indonesia, produksi se’eng mengalami penurunan yang berawal ratusan kini hanya satuan hingga puluhan saja, namun masih banyak peminatnya.
“Sekarang saya hanya produksi paling banyak 10 beda pas sebelum pandemi bisa sampai ratusan perbulan,” pungkasnya. [] Sandi