Kota Bogor

Masih Banyak Siswa Sekolah di Kota Bogor Menyukai Permainan Tradisional

BOGOR-KITA.com – Empat puluh sekolah di Bogor menghadiri sosialisasi Kaulinan Urang Lembur 2016 di Gedung Kemuning Gading, Selasa (29/11/2016).
“Senang datang ke acara ini. Aku juga sering main permainan tradisional. Aku lebih suka main permainan tradisional daripada main handphone,” kata Alya, salah seorang siswa Sekolah Dasar Papandayan.
Acara yang bertujuan melestarikan permainan tradisional ini dibuka oleh penampilan drama musikal SMP PGRI 2 Kota Bogor. SMP tersebut merupakan juara pertama di acara Festival Kaulinan Urang Lembur tahun lalu.
Acara dilanjutkan dengan pemberian materi bertema Kaulinan Barudak Sunda oleh Taufik Ampera. Sebelumnya, para siswa yang hadir menyanyikan lagu Ayang-Ayang Gung diiringi tepukan tangan.
Ayang-Ayang Gung adalah sebuah lagu tradisional dari Jawa Barat. Lagu ini biasanya dinyanyikan oleh anak-anak yang merupakan pengantar pada permainan tradisional ucing kuriling atau ucing peungpeun.
Apip Supriadi selaku Kabid Ekonomi Kreatif menjelaskan, saat ini banyak permainan tradisional yang dahulu sering ditemukan di kampung-kampung sudah banyak dilupakan. Ia menilai kemajuan zaman dan arus globalisasi membuat permainan tradisional menjadi semakin ditinggalkan.
“Anak-anak sekarang lebih suka bermain gadget, melalui acara ini diharapkan anak-anak kita mencintai permainan tradisional lagi,” ujar Apip.
Kaulinan tradisional mengandung banyak nilai filosofi yang dapat dipelajari dan mampu mengikat masyarakat tingkat bawah maupun masyarakat tingkat atas dalam satu-kesatuan tanpa merasa adanya perbedaan. Selain itu juga mampu untuk menumbuhkembangkan kekreatifitas dan cara bersosialisasi anak-anak untuk bersikap dan bertutur.
“Contohnya saja paciwit-ciwit lutung, permainan ini mengajarkan anak-anak kita untuk bisa merasakan penderitaan orang lain,” jelas Shahlan Rasyidi, Kepala Disbudparekraf Kota Bogor. Kaulinan Urang Lembur merupakan salah satu program pelestarian kebudayaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat baik tingkat provinsi maupun tingkat kota dan kabupaten. Melalui kegiatan ini diharapkan permainan tradisional tidak tergerus oleh zaman. [] Admin

Baca juga  Bima : Fasilitas Minim Penghambat Pengembangan Sepak Bola Kota Bogor
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top