Ilustrasi
BOGOR-KITA.com – Sejumlah orang mirip orang Timur Tengah yang tinggal di salah satu rumah di Perumahan Bogor Nirwana Residen (BNR), Kelurahan Empang, Kota Bogor, dikeluhkan warga sekitar. Hal ini dikemukakan Andri (40), salah seorang warga di komplek pemukiman elit itu kepada PAKAR di Kantor Kecamatan Ciawi, Minggu (7/12). “Saya tidak tau siapa mereka. Tetapi mereka menjadi perhatian warga, karena beberapa kali terdengaR memainkan musiK lagu Arab dengan volume tinggi,” kata Andri.
Menurut Andri, mereka bahkan sudah pernah hampir bergesekan dengan warga. “Mereka sering bolak balik ke sebuah rumah bernama Saung Anis,” kata Andri.
Andri berharap aparat terkait melakukan razia secepatnya, karena selain mengganggu ketenangan warga, juga dikhawatirkan memicu konflik dengan warga yang sudah cukup kesal.
Andri tidak berani memastikan mereka itu PSK yang eksodus dari Puncak. “Namun hal itu bias saja terjadi, karena dandanan wanitanya menor,” kata Andri.
“Saat saya lihat, ada memang perempuan cantik tapi saya tak tahu mereka PSK. Yang jelas buat kami, mereka seharusnya bisa menyesuaikan diri dan tidak membuah gaduh dengan memutar lagu dengan volume tinggi di malam hari, karena sangat mengganggu,” paparnya.
Sementara itu, dua hari pasca penggerebakan yang dilakukan petugas Imigrasi Bogor terhadap PSK Maroko di Puncak, keberadaan sejumlah tempat hiburan malam (THM) di kawasan Puncak terlihat sepi.
Langkah penertiban juga diapresiasi sejumlah warga. Salah satunya Suhendar (28), warga Puncak Cisarua mengatakan, seharusnya petugas dan dinas terkait dari dulu melakukan merazia imigran tersebut. "Jangan menunggu mereka semakin lama semakin banyak," singkatnya kepada PAKAR di Gadog usai melihat aksi demo warga terkait Puri Avia.
Lebih lanjut, dia berharap jajaran Imigrasi Bogor dan petugas terkait agar melanjutkan mearzia PSK Maroko yang diyakini masih banyak beroperasi di Puncak. [] Harian PAKAR/Admin