Mahasiswa IPB Ciptakan Pupuk Solusi Tanaman Hias Subur Optimal, Bisa Dibeli Online
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Lima mahasiswa IPB University Rio Kevin Marcello Alwi, Muhamad Samsul Maarif, Intan Delia Rustandi, Mentari May Syachanna, dan Eric Verchius menciptakan pupuk hidrogel slow release fungsional dari limbah organik dengan fungsi 5 in 1, yaitu menyuburkan tanah, menggemburkan tanah, meningkatkan produktivitas, mencegah penyakit, dan slow release bagi tanaman hias.
COBIO adalah pupuk hidrogel yang terbuat dari limbah bonggol pisang, ampas tahu, limbah cair aren, air cucian beras, dan mikoriza.
“Ide produk ini tercipta karena tingginya minat masyarakat untuk bercocok tanam khususnya tanaman hias di rumah selama pandemi, sementara pada prakteknya terdapat berbagai permasalahan seperti penyakit kuning, berjamur, dan lainnya. Saat ini, masyarakat masih menggunakan pupuk anorganik yang berdampak negatif terhadap air, tanah, dan tanaman” kata Rio Kevin selaku CEO dari COBIO dalam rilis diterima BOGOR-KITA.com, Kamis (19/8/2021).
Dikutip dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, produksi dan produktivitas berbagai komoditas tanaman hias atau florikultura pada tahun 2017 rata-rata meningkat sekitar 27% per tahun.
Menurut Rio, perlu adanya suatu inovasi yang memiliki peluang dan menjawab permasalahan serta sesuai tren kekinian. “COBIO menjadi solusi yang terbuat dari berbagai limbah organik, berbentuk hidrogel langsung pakai dan dikemas dengan pouch sehingga sangat praktis, dan memiliki beragam manfaat bagi tanaman hias,” ungkapnya.
Eric Verchius selaku CPO mengatakan salah satu limbah organik yang dapat dimanfaatkan adalah bonggol pisang yang mengandung zat pengatur tumbuh giberelin dan sitokinin serta tujuh mikroba sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Selain itu, pemenuhan unsur hara makro dan mikro diperoleh limbah cair aren yang difermentasi dengan mikroba sehingga menghasilkan unsur hara yang tinggi bagi tanaman.
“Dua limbah tersebut sangat potensial untuk dijadikan pupuk terlebih tambahan dari beberapa limbah lainnya, seperti air cucian beras dan ampas tahu,” ungkap Eric.
COBIO juga menyasar masyarakat Jabodetabek yang gemar bercocok tanam dengan harapan dapat berkembang ke seluruh Indonesia melalui media sosial dan marketplace, seperti Instagram, Shopee, dan Tokopedia.
“Diharapkan pupuk COBIO menjadi pupuk yang digemari oleh masyarakat dan mengatasi permasalahan tanaman hias yang dialami. Untuk informasi dan edukasi lebih lanjut mengenai COBIO dapat dilihat pada Instagram @cobio.official,” ungkap Intan Delia selaku CMO dari COBIO.
COBIO dikemas dalam kemasan window pouch dengan dua ukuran, yaitu 500 gram yang dibandrol dengan harga Rp12.000 dan 1.000 gram dengan harga Rp20.000.
Adapun informasi lebih lanjut berkenaan detail limbah yang digunakan, dapat langsung mengunjungi laman media sosial, yaitu @cobio.official di Instagram. [] Hari