BOGOR-KITA.com – Wali Kota Bogor Bima Arya menghimbau bagi para Camat dan Lurah se-Kota Bogor untuk meningkatkan koordinasi dengan puskesmas terkait tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kota Bogor. Pasalnya, selama tahun 2015, tercatat angka kematian Ibu dan anak mencapai 21 ibu dan 55 bayi. Sementara hingga Oktober 2016, kematian Ibu dan bayi tercatat sebanyak 15 ibu dan 36 bayi. Yang lebih memprihatinkan, penyebab kematian diduga akibat penanganan persalinan oleh dukun paraji.
“Dari 17 ribu persalinan sampai Oktober 2016, 440 diantaranya dibantu dukun paraji. Untuk menekan angka ini saya menginstruksikan para camat dan para lurah untuk benar-benar berkoordinasi dan berkomunikasi dengan puskesmas,” cetus Bima dalam Briefing Staff, Selasa (1/11/2016). Briefing staff yang digelar di Paseban Sri Bima Balaikota Bogor ini, dihadiri para kepala OPD dan Lurah se-Kota Bogor.
Bima tidak melarang bila ibu hamil hendak berkonsultasi dengan dukun paraji. Tetapi menjelang persalinan, Bima menyarankan untuk menyerahkan kepada ahlinya. Dari catatan terungkap, dari seluruh kelurahan ada 10 kelurahan dengan persalinannya oleh paraji terbanyak diantaranya Rancamaya, Genteng, Cimahpar, Bojong Kerta, Kertamaya, Sindang Rasa, Mulyaharha, Katulampa, Sukasari dan Sindang Rasa. “Ini menjadi catatan khusus. Ke depannya saya minta untuk Dinas Kesehatan agar mengundang para dukun paraji,” tandas Bima. [] Admin