Terima 10 Anggota DPR RI, Ade Yasin Beberkan 15 Poin Penting Pembangunan Jalur Puncak 2
BOGOR-KITA.com, BABAKANMADANG – Jalan Jalur Puncak 2 sangat dibutuhkan khususnya oleh masyarakat Kabupaten Bogor untuk menghubungkan antar daerah dan mengembangkan potensi daerah serta mengurai kemacetan kawasan Puncak.
Hal ini disampaikan Bupati Bogor Ade Yasin saat menerima kunjungan spesifik 10 anggota Komisi V DPR RI yang dipimpin Mulyadi dari Fraksi Gerindra di Palm Hills Golf Club, Kecamatan Babakanmadang, Kamis (18/3/2021).
Hadir dalam kesempatan itu Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor dan seluruh stakeholder terkait.
Jhoni Allen Marbun dari Fraksi Partai Demokrat yang saat ini menjadi sosok yang banyak dibicarakan terkait “kudeta” Partai Demokrat, juga turut hadir.
Kepada 10 anggota Komisi V DPR RI itu, Ade Yasin memaparkan secara rinci 15 arti penting pembangunan Jalur Puncak 2.
1.Dari sekitar 5,45 juta jiwa penduduk kab. bogor, sekitar 10,09 % penduduk atau lebih dari 550 ribu penduduk yang tinggal di 5 kecamatan yaitu, Citeureup, Babakanmadang, Cariu, Tanjungsari dan Sukamakmur yang akan mendapat pengaruh dari pengembangan Jalur Puncak 2.
2.Secara khusus, 3,49 % penduduk atau setara dengan lebih dari 190 ribu penduduk di 18 desa mendapat akses langsung terhadap Jalur Puncak 2.
3.Jumlah ini belum termasuk wilayah Kabupaten Cianjur yang melintas di 2 kecamatan dan 3 desa
4.IPM kecamatan yang dilintasi Jalur Puncak 2, kecuali Citeureup, berada dibawah rata-rata IPM kabupaten yaitu 70,65. IPM Kecamatan Babakan Madang 65,49 ; Kecamatan Cariu 59,17 ; Kecamatan Tanjungsari 56,71; dan Kecamatan Sukamakmur sebagai wilayah dengan IPM terendah yakni 52,23.
5.Jumlah total penduduk miskin Kabupaten Bogor 388.267 jumlah penduduk miskin di 5 kecamatan yang dilewati Jalur Puncak 2adalah 24.917 dan jumlah penduduk miskin terbanyak di Kecamatan Sukamakmur yaitu 17.360.
6.Saat ini konsentrasi kegiatan ekonomi masih terpusat di wilayah tengah yaitu dalam hal ini Kecamatan Babakanmadang dan citeureup yang memiliki sektor penggerak ekonomi utama di sektor industri, konstruksi dan perdagangan dan jasa sedangkan kecamatan lainnya yang termasuk dalam perlintasan Jalur Puncak 2masih bergerak di sektor pertanian terutama Kecamatan Sukamakmur dan Tanjungsari
7.Wilayah timur ini memiliki potensi wisata alam dan produksi pertanian yang melimpah. Salah satu yang terkenal adalah kopi robusta van catangmalang winey yang pernah meraih penghargaan di Paris dengan predikat silver gourmet.
8.Ptensi wisata berupa gunung, rawa seperti Rawa Gede di Desa Sirnajaya dan wisata alam khayangan di Desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur.
9.Pada tahun 2018 PAD sektor pariwisata dari wilayah ini adalah nol, tidak ada. Namun tahun 2019 setelah dilakukan pengembangan awal Jalur Puncak 2, masuk PAD Rp10 miliar dari sektor pariwisata, artinya pengembangan jalur puncak ii ini dampaknya sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.
11.Dengan dibangunnya Jalur Puncak 2, akan mengurai kemacetan di jalur puncak. Saat ini setiap akhir pekan, volume kendaraan yang melintasi kawasan puncak mencapai 28.000 per hari. Padahal jika dihitung Gadog – Puncak Pass hanya 23 kilometer hanya menampung 12.000 kendaraan.
12.Menghubungkan wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang;
13.Mengatasi kemacetan kawasan puncak dan sekitarnya; dengan adanya Jalur Puncak 2, diharapkan ada efisiensi jarak tempuh sekitar 16% dan menurunnya tingkat kemacetan kawasan puncak sebesar 50%.
14.Memudahkan akses 3 provinsi; Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten;
15.Pengembangan kawasan tertinggal dan pertumbuhan kabupaten khususnya Sukamakmur.
“Keterbatasan APBD Kabupaten Bogor tidak memungkinkan dialokasikan untuk menuntaskan pembangunan Jalur Puncak 2. Semoga para anggota Komisi V DPR RI yang terhormat, berkenan membantu, mendorong kepada pemerintah pusat agar pembangunan Jalur Puncak 2 ini dapat terwujud,” kata Ade Yasin.
Adapun 10 anggota Komisi V DPR RI yang melakukan kunjungan spesifik adalah,
Drs. H. Mulyadi, Mma Dari Fraksi Partai Gerindra;
H. Irmadi Lubis Dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan;
Ir. Anang Susanto, M.Si Dari Fraksi Partai Golongan Karya;
Bambang Hermanto, SE Dari Fraksi Partai Golongan Karya;
Drs. H. Soehartono Dari Fraksi Partai Nasional Demokrat;
Robert Rouw Dari Fraksi Partai Nasional Demokrat;
Jhoni Allen Marbun Dari Fraksi Partai Demokrat;
Thoriq Hidayat, Lc Dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera;
H. Boyman Harun, SH Dari Fraksi Partai Amanat Nasional;
H. Sungkono Dari Fraksi Partai Amanat Nasional;
[] Hari