Rapat di Tengah Sawah, Gagasan Bima Arya Makin “Ganas”
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Gagasan Wali Kota Bogor Bima Arya makin “ganas”, atau dalam bahasa populer di era 4.0, era internet of things sekarang ini, acap disebut out of the box thinking, atau di luar frame pemikiran yang sudah terbentuk sebelumnya.
Betapa tidak, siapa yang menyangka wali kota muda usia, mantan pengamat politik kelas nasional, bergelar doktor dari luar negeri itu, berpenampilan necis khas orang gedongan, justru punya ide gelar rapat di tengah sawah.
Sebelumnya Bima melantik Diresksi Perumda Tirta Pakuan di jalanan di sebuah komplek perumahan di Kota Bogor, dan usai melantik, Bima menceburkan para direksi itu ke selokan di dekat lokasi pelantikan.
Bima juga melantik Direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya di halaman Pasar Bogor di tengah hiruk pikuk pengunjung pasar dan lalulintas yang berseliweran di kawasan Suryakencana yang ramai.
Hujan yang turun ketika itu tak menghalangi Bima untuk melanjutkan pelantikan.
Bima juga pernah melantik PNS di Sungai Cikeas, Kelurahan Katulampa Kota Bogor.
Rapat di tengah sawah tadi, terjadi pada Rabu (6/1/2021) lalu. Yang dibawa rapat di tengah sawah, bukan petani, melainkan seluruh pejabat Pemkot Bogor yang umunya lebih banyak rapat di ruang ber-AC di kantor atau di hotel.
Para pejabat itu semuanya diboyong oleh Bima melakukan rapat briefing staff awal tahun sekaligus mengevaluasi segala pencapaian di 2020 dan mengakselerasi rencana program 2021.
“Sengaja saya pilih titik briefing staf awal tahun di tempat ini (Kampung Tematik Mulyaharja). Kenapa? Insya Allah tempat ini menggambarkan semangat optimisme kita, kita songsong matahari 2021 di titik paling tinggi di Kota Bogor. Insya Allah 2021 lebih cerah dan lebih memberikan harapan,” ungkap Bima Arya.
Evaluasi 2020
Dalam briefing staff yang dihadiri juga oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim dan Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah itu dilakukan evaluasi pencapaian 2020.
Bima Arya menjelaskan, 2020 bukan tahun yang mudah. “Ini terberat. Semua merasakan IPM kita 76,11 atau turun 0,12 poin, kemiskinan naik 0,91 persen, PAD turun sekitar 35 persen.’
Realisasi belanja kita juga turun 7,46 persen. Semua turun, bahkan bukan hanya di Kota Bogor. Artinya memang situasinya berat,” ujar Bima.
“Tapi yang harus kita cermati adalah angka pengangguran naik 7 persen. Artinya apa? 2021 harus akselerasi ekonominya. Dari realisasi anggaran juga, data terakhir realisasi anggaran terendah, kalau saya lihat ini betul-betul karena Covid. Tidak terserap karena Covid. Beberapa OPD yang realisasinya rendah, Disparbud, PUPR, Inspektorat, Dinas Pendidikan dan BKAD,” katanya.
“Tapi saya juga ingin memberikan apresiasi, di tengah-tengah situasi yang tidak mudah, beberapa OPD bisa mencatatkan serapan yang maksimal. Kesbangpol 99 persen, DPMPTSP 97 persen, DLH, Bogor Timur dan Bogor Tengah,” tambahnya.
Bima Arya juga mengapresiasi jajarannya karena masih terus menorehkan prestasi meski di tengah pandemi.
“Di tengah berbagai cobaan tadi, kita harus bangga luar biasa karena beberapa capaian itu diakui nasional. Kita berhasil mempertahankan Kota Terinovatif di Indonesia. Terima kasih seluruh OPD. Kita pertahankan terus. Jangan drop untuk 2021. Yang sangat membanggakan juga Pak Camat Bogor Timur dan Pak Lurah Katulampa berhasil membenahi Kampung Cikeas Katulampa dan meraih juara pertama se-Jawa Barat. Karena kerja keras dan memberdayakan warga, mudah-mudahan bisa jadi contoh benah kampung di titik lain,” beber dia.
Bima Arya juga mengingatkan jajarannya untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan strategis di 2021.
“Kita lihat, walaupun situasi berat, tapi pajak kita tidak terlalu drop. Bahkan, 115 persen melampaui target yang sudah direvisi. Kita juga harus fokus untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan strategis. Ada beberapa kegiatan kita percepat di awal tahun. Seperti misalnya Masjid Agung, Suryakencana dan beberapa kegiatan besar lainnya. Saya ingin lelangnya dijadwalkan di awal tahun karena ini untuk pemulihan ekonomi nasional juga,” pungkasnya.
Ubud Kota Bogor
Lokasi rapat itu juga juga berada dalam rencana Bima. Bima sudah memformat daerah itu menjadi suatu objek wisata.
Dalam rapat itu Bima mengatakan, ketika menginjakan kaki pertama kali di kawasan persawahan Ciharashas ini beberapa tahun lalu, ia langsung takjub.
“Saya bilang Masya Allah ini ‘surga’ yang tersisa. Ini harus kita garap, harus kita jaga. Kemudian mulailah mimpi-mimpi itu dirancang dan didesain, komunikasi terus dengan warga dan semua. Yang penting ini dijaga dulu jangan sampai dikonversi,” kata Bima.
“Kita akan proyeksikan Mulyaharja ini sebagai Ubudnya Kota Bogor. Potensi dahsyat di sini. Tapi sebagian besar ini lahannya (milik) PT. Nanti kita undang pemiliknya ke sini untuk pemberdayaan warga. PUPR, Disparbud, Tapem, Distani dan semua, tolong dijajaki pelebaran akses jalan masuk ke tempat ini. Mulai dilakukan pemetaan dari jalan masuk, kemudian akses parkir. Distani kalau bisa di sini diatur panen setahun 4 kali. Makanya diatur masa tanam, benihnya dan lain-lain Sayang kalau cuma setahun sekali. Kemarin itu saya ajak Luna Maya ke sini, happy sekali dia panen padi,” tambahnya. [] Hari/Prokompim