BOGOR-KITA.com, BOGOR – Direksi PDAM Tirta Pakuan yang sekarang sangat layak dilanjutkan. Kinerja mereka selama memimpin PDAM bagus, kualifikasi mereka juga bagus, mau cari yang bagaimana lagi.
Hal ini dikemukakan Wakil Walikota Bogor periode 2008 – 2013, Usmar Hariman kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (29/10/2020) malam.
Usmar Hariman dimintai komentarnya sebetulnya terkait realitas di mana sampai tanggal 27 Oktober 2020, atau setelah empat hari dibuka, panitia seleksi belum menerima satupun pendaftar calon direksi dan dewan pengawas (dewas).
Namun, setelah Usmar memberikan komentar, muncul informasi dari Ketua Pansel Direksi dan Dewas PDAM Tirta Pakuan, Dodi Ahdiat yang mengabarkan, bahwa pada kotak masuk surat elektronik seleksi calon anggota Direksi Perumda Tirta Pakuan, per tanggal 29 Oktober 2020 sampai dengan pukul 07.30 WIB sudah ada yang mendaftar. Jumlahnya cukup banyak, 7 orang.
“Namun, untuk dewan pengawasan belum ada yang mendaftar,” kata Dodi Ahdiat, Kamis (29/10/2020) petang.
Terkait belum ada pendaftar, Usmar mengatakan, mungkin karena penutupan pendaftaran masih lama. “Pendaftar bisa datang saat-saat terakhir,” kata Usmar.
Namun, kata Usmar, 3 direksi lama yang masih menjabat sekarang ini sangat layak ditunjuk kembali.
Usmar kemudian memberikan sejumlah alasan, meliputi,
-PDAM sehat
-Terbaik se-indonesia
-Memberikan deviden 55%
-Program zakat korporasinya tertinggi di Kota Bogor
-Kompak, guyub dan harmonis
-Beberapa kali mendapat WTP dari BPK, dan lain-lain
Tiga Direksi PDAM Tirta Pakuan yang masih menjabat sampai sekarang adalah Dirut Deni Surya Sanjaya, Dirum Rino Indira Guaniawan, dan Dirtek Syaban Maulana.
“Rino, seorang pengusaha, sedikit banyak saya kenal. Deni, karier dari bawah, dia luar biasa bisa bikin PDAM seperti saat ini. Ade Syaban ahli air, yang pengalamannya sudah panjang.
“Mau cari yang bagaimana lagi,” kata Usmar.
Ingat, kata Usmar, PDAM memegang aset pemda melalui PMP (Penyertaan Modal Pemerintah) dan atau sejenisnya, baik dari kota, provinsi, maupun pusat, yang sangat besar.
“Adalah sangat berspekulasi apabila diberikan kepada calon yang hanya memiliki sertifikat masalah air,” kata Usmar lagi.
PDAM, lanjut Usmar, bukan ajang uji coba. Pertaruhannya ratusan ribu pelanggan. “Dengan tiga serangkai direksi yang kuat saja masih terjadi pelayanan yang pro dan kontra, apalagi dengan yang baru,” tukas Usmar.
Usmar menambahkan, seharusnya Badan Pengawas (BP) PDAM jangan diam saja. BP itu salah satu fungsinya adalah memberikan rekomendasi akhir masa jabatan direksi. Baik apa tidak baik, atau bahasa lainnya layak apa tidak layak kepala daerah menunjuk kembali
“Sebagai perwakilan pemegang saham tunggal yang duduk dan digaji perusahaan, seharusnya membuat telaah yang adil, dan berani ke atas. Kalaulah dianggap direksi yang 3 sekarang ini tidak memiliki prestasi, maka selayaknya BP PDAM dibubarkan juga dan dipilih ulang supaya adil,” kata Usmar. [] Hari