Nasional

Vaksin Covid-19 Segera Tiba: November 2020 Datang 10 Juta Dosis dari China

OGOR-KITA.com, JAKARTA – Vaksinasi covid-19 sudah dekat. Kapan? Menko Luhut Binsar Panjaitan dalam satu rapat daring dengan kepala daerah kepala daerah se-Jabodetabek dan Bali, Selasa (13/10/2020) lalu menyebut bulan November 2020.

“Kalau vaksin itu Insya Allah mulai November akan jalan, Desember seterusnya,” kata Luhut yang akrab disebut LBP sebagaimana dilansir oleh Walikota Bogor Bima Arya dalam satu keterangan pers di Taman Sempur Kota Bogor.

Semula, vaksinasi dijadwalkan awal tahun 20201 setelah uji klinis vaksin di Bandung selesai. Tetapi, dipercepat.

Percepatan itu tertuang Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (5/10/2020).

Baca juga  Pastikan Perayaan Nataru Jakarta Terus Menyala, Direktur Distribusi PLN Kunjungi Gereja Katedral

“Dalam percepatan pengadaan Vaksin Covid-19 dan Vaksinasi Covid-19 memerlukan langkah-langkah luar biasa (extraordinary) dan pengaturan khusus untuk pengadaan dan pelaksanaannya”, demikian bunyi pertimbangan Perpres yang telah diundangkan pada tanggal 6 Oktober 2020 ini.

Dalam Pasal 1 ayat (1) Perpres Nomor 99 Tahun 2020 ditegaskan bahwa,

Dalam rangka percepatan penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-l9), Pemerintah melakukan percepatan pengadaan Vaksin COVID-19 dan pelaksanaan VaksinasiCOVID- 19.

Dalam ayat (2) disebutkan, cakupan pelaksanaan pengadaan Vaksin dan pelaksanaan Vaksinasi COVID- 19 meliputi

1.pengadaan Vaksin COVID-19;

2.pelaksanaanVaksinasi COVID-19;

3.pendanaan pengadaan Vaksin COVID- 19 dan pelaksanaan Vaksinasi COVID- 19; dan

4.dukungan dan fasilitas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Baca juga  Dihajar Buzzer, Anies Banjir Dukungan

Pada bagian lain disebutkan, pengadaan vaksin ditugaskan kepada Badan Usaha Milik Negara.

Dari mana BUMN memperoleh vaksin?

Dilansir dari kompas.com, pada Agustus 2020 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir sudah melakukan penjajakan terhadap  4 produsen vaksin asing

Pertama, dari Sinovac, China.

Kedua, dari  Bill & Melinda Gates, Amerika Serikat.

Ketiga, dari Uni Emirat Arab, yakni dari  G42 Healthcare, sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Keempat dari Astrazeneca, Inggris. Astrazeneca merupakan perusahaan farmasi multinasional yang berkantor pusat di Camridge.

Lalu vaksin dari mana yang sudah pasti?

Kementerian BUMN lewat PT Bio Farma (Persero) mengimpor bulk atau konsentrat ready to fill (RTF) vaksin virus corona (Covid-19) sebanyak 50 juta dosis pada November 2020 sampai Maret 2021.

Baca juga  BRILian Farm-Dompet Dhuafa Jawa Timur Gelar Sekolah Ternak

Dalam siaran pers, Agustus 2020 lalu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan, Bio Farma menantikan kiriman 10 juta dosis bulk vaksin covid-19 pertama pada November 2020.

Kemudian pada Desember 2020 akan datang 10 juta dosis bulk berikutnya.

Pada Januari 2021 hingga Maret 2021 akan datang 10 juta dosis bulk vaksin Covid-19 setiap bulannya, sehingga total yang akan diterima Bio Farma sampai Maret 2021 adalah sebanyak 50 juta bulk vaksin Covid-19. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top