BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Perusahaan farmasi dunia kini tengah berlomba mengembangkan vaksin Covid-19 yang ampuh untuk membangkitkan imun dalam tubuh manusia guna menghalau serangan virus corona (Covid-19).
Kini tahapan pengembangan sudah masuk pada fase ketiga, setelah melewati serangkaian langkah riset sejak Januari 2020 di laboratorium dan diuji coba terhadap hewan. Uji coba kepada manusia dalam jumlah terbatas juga sudah dilewati dengan hasil yang cukup memuaskan.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mencatat tiga vaksin telah masuk kepada uji coba kepada manusia dengan jumlah yang banyak, lebih dari 500 orang. Vaksin tersebut yang dikembangkan oleh AstraZaneca bersama Universitas Oxford, Moderna dan Sinovac dari Cina.
Vaksin Covid-19 dari Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (19/7/2020), dari hasil kerjasama Bio Farma, sebuah perusahaan farmasi BUMN dengan Sinovac, Cina.
Menurut rencana, vaksin tersebut bakal diuji coba oleh Bio Farma dan Universitas Padjadjaran di Bandung dengan melibatkan 1.620 sukarelawan pada akhir Juli ini.
Berikut ini tiga data target yang mereka ingin ketahui dari uji klinis ini:
1. Apakah vaksin itu aman, dan seberapa banyak dosis yang harus digunakan?
2. Dapatkah vaksin menghasilkan respons imun?
3. Bisakah vaksin melindungi dari infeksi atau penyakit? Imunitasnya seberapa lama bertahan di dalam tubuh manusia?
Dari uji klinis awal terhadap manusia di dapat bahwa ketiga vaksin (dari Moderna, Universitas Oxford dan Sinovac), telah aman bagi manusia.
Bahkan vaksin pengembangan Oxford menunjukkan bahwa vaksin membangkitkan imun yang lebih kuat dari yang dimiliki tubuh. Salah satu kekhawatiran adalah bahwa ketika seseorang telah pulih dari infeksi dengan menggunakan vaksin Covid-19, kekebalan berkurang dengan relatif cepat.
Banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang ampuh, membuat para peneliti akan terus bekerja keras mendapatkannya sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Yang jelas, mengandalkan vaksin Covid-19 untuk warga dunia, masih lebih baik dibanding hanya mengandalkan kekebalan alami. [] Anto