Nasional

Ilmuwan Inggris Temukan Obat Murah Percepat Penyembuhan Pasien Covid-19

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Para ilmuwan Inggris membuat terobosan besar dengan menemukan obat murah, terjual bebas dan efektif dalam mempercepat penyembukan pasien yang terjangkit virus corona (Covid-19).

Menurut laporan news.sky.com, Selasa (16/6/2020), para ahli Inggris itu hanya menggunakan stereoid obat deksametason. Kepala gugus tugas Covid-19 Inggris Profesor Chris Whitty mengatakan itu, hasil uji coba tersebut yang paling penting untuk penanganan Covid-19 sejauh ini.

Temuan ini telah diterbitkan dari uji coba pemulihan yang menilai sejumlah kemungkinan perawatan coronavirus yang berbeda.

Martin Landray, seorang profesor Universitas Oxford yang memimpin penelitian ini, mengatakan, ini adalah hasil yang menunjukkan bahwa jika pasien yang memiliki Covid-19 dan menggunakan ventilator atau menggunakan oksigen diberikan deksametason, itu akan menyelamatkan nyawa, dan itu akan dilakukan dengan biaya yang sangat rendah.

Baca juga  Ini Temuan UI-IPB Cegah Corona

“Obat ini sudah lama beredar, harganya sekitar 5 pound (sekitar Rp 87.700), untuk perawatan lengkap di NHS, dan jauh lebih sedikit – mungkin kurang dari satu dolar – di bagian lain dunia, misalnya di India,” jelas Martin.

Peter Horby, salah satu peneliti utama di Inggris mengatakan, deksametason – steroid generik yang banyak digunakan dalam penyakit lain untuk mengurangi peradangan – adalah satu-satunya obat yang sejauh ini terbukti mengurangi angka kematian dan itu mengurangi secara signifikan.

“Ini adalah terobosan besar,” kata Peter. Sejauh ini penemuan efektifitas obat tersebut terhadap pasien Covid-19 sangat penting untuk menekan angka kematian. Apalagi, sampai saat ini belum ada vaksin untuk virus corona yang sudah disetujui dan tebukti ampuh.

Baca juga  Sosialisasi Cegah Covid-19: Lurah/Kepala Desa Lebih Dipercaya Ketimbang Bupati/Walikota

Dalam studi penggunaan obat deksametason diberikan kepada 2.104 pasien dengan menerima 6 mg deksametason sekali sehari, melalui mulut atau injeksi intravena selama 10 hari.

Hasil mereka dibandingkan dengan kelompok kontrol 4.321 pasien. Selama periode 28 hari, angka kematian di antara pasien yang membutuhkan ventilasi adalah 41%, dan bagi mereka yang membutuhkan oksigen adalah 25%. Di antara mereka yang tidak memerlukan intervensi pernapasan, angkanya adalah 13%.

Sementara pihak peneliti Inggris menambahkan, steroid ini mengurangi kematian pada pasien berventilasi dan pada orang yang membutuhkan oksigen. Tidak ada perubahan dalam kematian di antara pasien yang tidak memerlukan dukungan pernapasan.

Lebih dari 41.700 orang telah meninggal di rumah sakit, rumah perawatan dan komunitas yang lebih luas setelah dites positif terkena virus corona di Inggris, kata Departemen Kesehatan.

Baca juga  Perkuat Fundamental Kinerja, BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun

Namun angka-angka pemerintah tidak termasuk semua kematian yang melibatkan Covid-19 di Inggris yang diperkirakan telah melewati 52.000. [] Anto

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top