BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University Dr. Sofyan Sjaf mengatakan desa memiliki tingkat kerentanan terpapar Corona paling tinggi.
“Desa sebagai entitas sosial ekonomi akan terpapar parah akibat covid19. Mengapa? Karena untuk bertahan hidup, mereka harus keluar rumah dan berinteraksi dengan siapa saja. Studi kami menyebutkan sebagian besar warga desa bermatapencaharian sebagai buruh (tani dan lepas), karyawan pabrik, dan pedagang kecil; dan kantong kemiskinan Indonesia tersebar di pedesaan,” kata Sofyan Sjaf dalam keterangan tertulis diterima BOGOR-KITA.com, Sabtu (21/3/2020).
Sofyan Sjaf melanjutkan, dari latar belakang tersebut, bisa dipastikan mereka tidak akan patuh himbauan social distancing dari pemerintah. Ketidakpatuhan tersebut, bukanlah kehendak mereka, tetapi tuntutan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sekali lagi, tuntutan hidup.
Diprediksi jumlah pasien positif covid19 ke depan akan terus bertambah. Saat ini, pemerintah Indonesia sudah menetapkan status darurat wabah penyakit akibat covid19. Perubahan status bisa saja terjadi, apabila penyebaran covid19 masif dan tak terkendali.
Beberapa pakar modeling menyebutkan puncak penyebaran covid19 akan terjadi di akhir bulan depan (April) dan akan menelan korban tidak sedikit, jika saja tidak ada penangan secara sistematis dan masif.
“Artinya kita akan menghadapi masa-masa kritis 2-3 bulan ke depan (dengan catatan: kecepatan penanganan covid19 seperti negara Cina),” kata Sofyan Sjaf.[] Hari