BOGOR-KITA.com – Kondisi bangunan ruang kelas dan sarana ruang guru di Sekolah Negeri (SDN) 01 Pingku Parungpanjang butuh perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Pasalnya, di sekolah tersebut ruang kelas ada yang tidak menggunakan daun jendela dan daun pintu, serta atap plafon bolong, keramik rusak.
Pada tahun 2013 lalu, sekolah ini sudah mendapatkan bantuan proyek rehab total pembangunan ruang kegiatan belajar (RKB), namun tidak selesai dan terbengkalai karena alasan kekurangan anggaran. Padahal, SDN Pingku 01 yang berada di Kampung Karehkel RT 04 RW 01 Desa Pingku Kecamatan Parungpanjang ini, terdapat ratusan siswa yang dibagi dalam dua kegiatan rombongan belajar (rombel) pagi dan siang hari.
Menurut keterangan mantan Kepala Sekolah Dasar Negeri Pingku 01 Ahyar yang dikonfirmasi melalui pesan whatsap, Rabu (18/2/2019), rehab total dua RKB pada tahun 2013 dilaksanakan oleh pemborong. Namun Ahyar mengaku lupa nama perusahaan pemborong dan besaran anggaran biaya serta peruntukan RAB. “Tapi mungkin arsipnya masih ada di sekolah tersebut. Atau bisa ditanyakan ke Pak Edi dari Disdik Kabupaten Bogor, karena PHO nya di beliau,” ungkap Ahyar yang saat ini hanya menjadi guru di SDN Gobang, setelah terkena periodesasi sebagai Kepsek.
Dia menerangkan, pihak sekolah memang mendapatkan serah terima hasil akhir proyek pembangunan rehab RKB SDN 01 Pingku. Menurutnya, hal yang sama juga dialami SD 01 Cikuda. “Jadi yang jelas dapet bangunan seperti itu dan saya juga pegang rancangan anggaran belanja (RAB) nya pada waktu itu. RAB nya juga segitu, dan masalah kelanjutannya saya tidak tahu,” paparnya.
Meskipun Ahyar mengaku saat mengajukan usulan rehab, anggaran yang diusulkan adalah rehab total. “Tapi alasannya, dana yang didapet cuma segitu. Namun hal seperti ini juga pernah saya alami di SDN Gorowong 5, satu tahun kemudian tetap diselesaikan,” pungkas Ahyar.
Kepala SD Negeri Pingku 01 Romlah mengungkapkan, arsip RAB rehab total bangunan RKB pada tahun 2013 tidak ada. “Tidak ada arsip rehab RKB yang ga ada pintu itu. Kepsek mah gak tahu, itu mah urusan pemborong,” katanya.
Romlah mengakui jika di SDN 01 Pingku memang masih ada ruang kelas yang belum selesai atau belum lengkap sarananya. Dia juga mengungkapkan jika saat ini, sekolah tersebut tidak memiliki ruang guru. Sehingga pihak sekolah terpaksa menggunakan sebuah RKB, untuk ruang guru sementara. “Kegiatan belajar sekarang di bagi dua rombel. Karena kalau dibuat satu rombel, ruang kelas yang ada tidak cukup untuk menampung semua murid.” pungkasnya. [] Admin/Pkr