BOGOR-KITA.com – Boling di Kecamatan Citeureup yang digelar Rabu (30/1/2019) dihadiri lebih 1.000 orang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari Camat Citeureup, para kepala desa se-Kecamatan Citeureup, pelaku UKMK, KNIP, pemuda karang taruna, pengurus rukun tangan dan rukun warga, para guru, kepala dinas, pimpinan BUMD Kabupaten Bogor, unsur KPUD Kabupaten Bogor dan lain sebagainya. Juga tampak Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika, dan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Boling adalah singkatan dari Rebo Keliling. Disebut keliling karena setiap hari Rabu, bupati berserta pejabat kabupaten melakukan rapat kerja dengan pemerintah di tingkat kecamatan dihadiri perwakilan dari seluruh elemen masyarakat yang ada di tingkat kecamatan.
Boling merupakan tradisi yang sudah ada sejak Bupati Rachmat Yasin memimpin Kabupaten Bogor pada 2008-2013. Boling digagas Rachmat Yasin dengan tujuan mempertemukan pejabat dengan masyarakat. Dalam pertemuan itu, masyarakat bisa langsung menyampaikan jika ada keluhan dengan pelayanan pemerintah, atau bertanya mengenai rencana pembangunan yang akan dilakukan pemerintah, atau mengusulkan hal-hal yang dianggap perlu dibangun di tingkat kecamatan.
Boling di masa kepemimpinan Rachmat Yasin selalu berlangsung dinamis. Hal ini tak lepas dari kemampuan Rachmat Yasin memimpin seluruh acara boling, juga karena hakekat atau marwah boling yang tak ubahnya blusukan ala Jokowi dalam bentuk yang berbeda.
Dalam boling masyarakat tidak saja bisa bertatap muka dan berdialog secara langsung dengan bupati, tetapi juga memanfaatkan kesempatan bertatap muka itu untuk mengadukan pelayanan pemerintah kecamatan yang dinilai tidak baik.
Sayangnya, boling yang di masa Bupati Nurhayanti berjalan apa adanya, sehingga seperti kehilangan makna. Selama kurang lebih 4 tahun kepemimpinan Nurhayanti, boling dikhabarkan berlangsung secara begitu saja.
Boling di Kemacatan Citeureup adalah boling yang ketiga sejak Ade Yasin dilantik menjadi Bupati Bogor 30 Desember 2018. Seperti boling di Citeureup, boling di Cileungsi dan Cisarua juga dihadiri lebih seribu orang. Semua bangku yang disediakan selalu tidak mencukupi. Tidak sedikit masyarakat bahkan pejabat harus berdiri menyaksikan jalannya acara.
Sebelum tiba di lokasi boling, sudah terasa ada keramaian, baik karena kesibukan aparat mengatur kelancaran lalulintas, juga karena pemasangan umbul-umbul di sekitar lokasi. Satu hal yang harus dipikirkan sebelum memasuki acara boling adalah, parkir di mana. Sebab, sepulang boling pasti ngantri untuk bisa keluar lokasi.
Suasana seperti itu terasa dalam tiga kali boling terakhir. Oleh sebab itu, ketiga boling ini cukup untuk mengatakan bahwa Ade Yasin berhasil menghidupkan kembali marwah boling, menghidupkan kembali dignity boling, menghidupkan kembali arti penting boling. kata Di tangan Ade Yasin, boling kembali mendapatkan marwahnya,
Boling di masa Ade Yasin sekarang ini bahkan diwarnai inovasi baru. Bila sebelumnya aksesoris boling hanya berupa pameran produk kerajinan masyarakat setempat, maka Ade Yasin menambahkan dengan pelayanan pembuatan e-KTP, pembuatan kartu identitas anak (KIA), dan pembayaran pajak.
Pengurusan kartu itu langsung selesai di tempat, asal warga melengkapi surat yang disyaratkan. Dalam boling di Citeureup seorang wartawan senior Bogor, bahkan memanfaatkan layanan pajak yang ada untuk membayar Pajak Bumi dan Bbangunan (PBB).
“Kalau di kantor pajak suka ngantri, di sini lebih cepat,” kata wartawan senior itu saat dipergoki sedang berdiri di sisi mobil pelayanan pajak yang ditempatkan di sisi kiri tenda acara sejajar dengan stand produk kerajinan
Inti boling adalah saat bupati memaparkan visi dan misi. Ade Yasin memaparkan visi yang bertumpu pada Kabupaten Bogor Termaju, Kabupaten Bogor Nyaman dan Kabupaten Bogor Berkeadaban, ditambah persoalan-persoalan aktual yang dirasakan masyarakat setempat hari ini.
Bukan Ade Yasin jika tidak mampu menyampaikan paparannya dengan cara yang sederhana sehingga mudah dicerna. Bukan Ade Yasin juga jika Ade Yasin tidak mampu menyelipkan guyon ringan dalam seluruh paparannya. Itulah yang membuat suasana berkembang cair, dan dinamis, bebeberapa kali terdengat tepuk tangan, atau tertawa cekikikan.
Di akhir paparan, warga tidak sungkan bahkan berani gagah maju ke depan, angkat bicara, bertanya dengan lantang atau menyampaikan keluhan terkait pelayanan pemerintah, atau mengusulkan sesuatu terkait pembangunan di kecamatan. Hal itu itu membuat suasana berkembang interaktif, dan tidak ada merasa diabaikan, karena Ade Yasin merespons semua pertanyaan, keluhan dan usulan pada saat itu juga.
Boling Citeureup
Dalam boling di Citeureup, Ade Yasin antara lain menyampaikan rencana meningkatkan infrastruktur, salah satunya pembangunan jembatan di Gunung Sari dengan Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal agar masyarakat tidak perlu memutar.
“Secara bertahap peningkatan infrastruktur di Kabupaten Bogor terus ditingkatkan agar pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dirasakan oleh masyarakat,” kata Ade Yasin.
Ade Yasin juga mengapresiasi pelaku UMKM di wilayah Kecamatan Citeureup yang gaungnya sudah terdengar di tingkat nasional bahkan Internasional, salah satunya UMKM Kaleng.
“Pemerintah Kabupaten Bogor akan terus mendorong kemajuan UMKM dengan pembinaan, pelatihan dan memberian modal kepada para pelaku UMKM. Pemerintah akan terus melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM untuk mengembangkan potensinya,” kata Ade Yasin disambut tepuk tangan.
Ade Yasin juga mengatakan terkait dengan kurangnya layanan pendidikan di Kecamatan Citeureup seperti pembangunan SMKN . Ade Yasin mengatakan, kewenangannya memang ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun Pemerintah Kabupaten Bogor akan berkoordinasi agar pembangunannya bisa terlaksana. “Lahannya sudah ada untuk pembangunan SMKN, tinggal nanti Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Wakil Ketua DPR-RI, Fadli Zon yang hadir dalam acara mengapresiasi boling yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. “Program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Daerah,” kata politisi Partai Gerindra itu. [] Admin