BOGOR-KITA.com – Yayasan Pena Demokrasi Indonesia (INCRAP) melakukan kegiatan serah terima bantuan kursi roda khusus cerebral palsy sebanyak 29 unit di Joglo Keadilan, Bogor Sabtu (15/12/2018). Bantuan kursi roda ini merupakan kerjasama antara Yayasan Pena Demokrasi Indonesia dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia Direktorat Rehabilitasi Sosial dan Penyandang Disabilitas (RSPD).
Direktur Eksekutif INCRAP Lasmi Purnawati mengatakan dengan adanya bantuan kursi roda ini, harapannya dapat mengurangi beban orangtua yaitu tidak lagi menggendong anaknya. Selain itu, anak CP yang selama ini hanya berada di dalam rumah bisa melakukan aktivitas atau mobilitas ke luar rumah. Sehingga mereka bisa berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
“Pena Demokrasi Indonesia berharap pemberian bantuan kursi roda ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan partisipasi anak CP baik dalam hal keragaman jenis aktivitas maupun intensitas keterlibatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari,” tambah Lasmi
Ketua Dewan Pembina INCRAP Thomas Nugroho yang juga dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautana Institut Pertanian Bogor, menyampaikan agar orangtua anak CP jangan pernah merasa sendiri.
“Ada banyak pihak yang memberikan perhatian dan memiliki kepedulian yang besar pada keluarga anak CP. Hal ini terbukti dalam kegiatan serah terima bantuan kursi roda ini dibantu oleh mahasiswa IPB dari berbagai fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Perikanan, Fakultas Ekologi Manusia, dan Pasca Sarjana,” jelasnya.
Pada kegiatan serah terima bantuan kursi roda ini dihadiri oleh 150 orang anggota keluarga anak CP, juga hadir Direktur RSPD Kementerian Sosial Republik Indonesia yang diwakili Sumiatun selaku Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BRDPDI) Ciungwanara Bogor, Kepala Dinas Sosial Kota Bogor yang diwakili Ketut, dan ketua Yayasan Satu Keadilan Sugeng Teguh Santoso.
Bantuan kursi roda yang diserahterimakan merupakan bukti nyata komitmen Presiden Joko Widodo yaitu memberikan perhatian yang besar kepada kelompok disabilitas di Indonesia, seperti yang disampaikan pada peringatan hari disabilitas internasional 3 Desember 2018 yang lalu.
Kursi roda ini merupakan kebutuhan anak cerebral palsy (CP) mengingat anak-anak CP mengalami kesulitan dalam kemampuan mereka untuk bergerak, memecahkan masalah, sosialisasi, dan komunikasi yang berkaitan dengan keterbatasan dalam aktivitas di semua lingkungan. Anak CP memiliki resiko yaitu partisipasi yang rendah dalam aktivitas sosial dan waktu luang yang penting dalam mengembangkan pertemanan, membangun perhatian, dan mempromosikan kesejahteraannya. [] Hari