Lahan Pasar Parung Jadi Tempat Ngetem Angkot
BOGOR-KITA.com – Ada pemandangan yang berbeda dalam dua hari kebelakang ini di Pasar Parung, Desa Parung, Kecamatan Parung. Setelah diresmikan beberapa waktu lalu, kini lahan yang dulu dijadikan tempat penampung sementara pedagang telah berubah fungsi menjadi tempat mangkal angkot dari berbagai jurusan.
Kepala Unit Pasar Parung, Lusi Handayani mengaku, tidak pernah memberikan izin lokasi tersebut dijadikan mangkal angkot. Meski begitu, Lusi mengatakan, belum akan mengambil tindakan karena pihaknya masih fokus membereskan hanggar bagi pedagang ikan, daging dan sayuran.
“Tapi pasti akan kita tegur, saya sendiri belum melakukan apa-apa. Mungkin mereka ngetem di situ karena banyak penumpang,” kata Lusi kepada PAKAR di Parung, Jum’at (17/10).
Sementara, Junaedi (35) salah seorang sopir angkot mengatakan menggunakan tempat itu karena belum ada terminal. “Mau bagaimana lagi, terminal belum ada, karena lahan ini kosong ya saya dan teman-teman isi,” tutur sopir angkot jurusan Parung-Ciseeng ini.
Pantauan PAKAR, penggunaan laha itu menjadi tempat mangkal angkot, lebih karena belum terealisasi Terminal Parung. Namun demikian, angkot juga masih ngetem di sembarang tempat, seperti pertigaan Parung, tepatnya di bawah pohon besar, depan pertokoan, mulai dari Mall Ramayana hingga Pasar Pasar Parung lama, juga depan Kantor Desa Parung yang tak jauh dari Kantor Kecamatan dan Polsek Parung. Meski hal itu menyebabkan kesemrawutan lalu lintas, namun hingga saat ini belum ada tindakan tegas apapun dari aparat terkait. [] Harian PAKAR/Admin